Oh iya, jika tak ingin terlalu cakey, kita bisa mengatur lama pengocokan bahan basah agar tak terlalu mengembang. Dengan demikian, tekstur brownies yang dihasilkan masih tak terlalu kering atau cenderung lebih basah daripada cake.
Tambahan bahan lainnya seperti pisang yang dilumatkan pun bisa turut mengurangi tekstur cakey yang berlebihan.Â
Saya pribadi lebih menyukai fudgy brownies karena teksturnya yang lebih nyokelat dan juga lebih padat. Namun kekurangannya, karena teksturnya yang cenderung basah, brownies jenis ini disarankan untuk disimpan di lemari pendingin untuk menjaga ketahanannya agar terhindar dari jamur.
Apa kira-kira yang harus dilakukan pada adonan brownies agar tercipta tekstur yang fudgy?
Fudgy brownies umumnya mempunyai tekstur luar yang kering dan tekstur dalam yang basah. Kulit luar yang cenderung kering renyah inilah yang tak didapatkan pada jenis cakey brownies.
Nah, perbedaan mendasar pada kedua jenis brownies ini terletak pada komposisi bahan basah dan bahan kering yang digunakan.
Jika pada cakey brownies bahan kering cenderung sama atau hampir sama perbandingannya, maka fudgy brownies mempunyai komposisi bahan basah yang jauh lebih banyak daripada bahan kering.
Misalnya:
- 200 gram cokelat leleh
- 150 gram mentega yang dicairkan
- 100 gram campuran tepung terigu dan cokelat bubuk
Melihat perbandingan tersebut dan membandingkannya dengan takaran pada cakey brownies di atas, komposisi bahan kering justru jauh lebih sedikit daripada bahan basah. Dan inilah yang menjadi pembeda antara keduanya.
Selain itu, fudgy brownies cenderung menggunakan telur dengan jumlah takaran yang lebih sedikit, misalnya cukup 3 butir saja. Pengocokannya pun tak perlu menunggu hingga telur dan gula mengembang dengan baik, tetapi hanya cukup asal semua bahan tercampur saja. Hal ini kemudian yang akan menghasilkan tekstur adonan yang cenderung lebih encer daripada adonan cakey brownies.