Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Danau Kelimutu, Dulu Hanya di Balik Uang Kertas 5.000, Kini Ada di Depan Mata

8 Juni 2021   10:00 Diperbarui: 9 Juni 2021   22:05 2413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat Matahari Terbit di Danau Kelimutu

Si Bapak sopir taksi sudah mengingatkan saya untuk bersiap-siap pukul tiga pagi agar tidak tertinggal pemandangan matahari terbit. Beliau pun sempat menelepon saya karena khawatir saya bangun kesiangan.

Ternyata, saya cukup tepat waktu, sehingga pukul tiga pagi pun kami langsung melakukan perjalanan ke area pintu masuk Taman Nasional Kelimutu. Perjalanan dari penginapan pun tidaklah jauh, kurang dari satu jam, kami sudah bisa memasuki area Taman Nasional Kelimutu.

Pemandangan Danau Kelimutu (Dokpri)
Pemandangan Danau Kelimutu (Dokpri)
Oh iya, bagi yang khawatir dengan mabuk perjalanan, sangat disarankan untuk mengonsumsi obat anti mabuk ataupun obat masuk angin saat ke Danau Kelimutu, ya! Ini karena jalurnya betul-betul berkelak-kelok tiada henti.

Saya yang anti mabuk perjalanan saja menghabiskan beberapa obat masuk angin untuk menjaga badan tetap hangat dan tidak mual. Ini juga sebagai bentuk antisipasi agar perjalanan wisata tetap menyenangkan dan dapat dinikmati. Jangan sampai setibanya di Danau Kelimutu justru tidak enak badan dan hanya bisa duduk-duduk saja. Sayang sekali, bukan?

Area Taman Nasional Kelimutu ini sudah sangat tertata rapih. Jalur pendakian sudah berbentuk tangga-tangga ataupun berlapis semen, sehingga jalurnya tidak becek ataupun licin meski turun hujan. 

Danau Kelimutu (Dokpri)
Danau Kelimutu (Dokpri)
Jangan lupa siapkan alat penerangan mandiri, seperti lampu senter, karena jalanan di subuh hari masih sangat gelap.

Oh iya, jika pergi sendiri seperti saya, harus tetap waspada dan jika perlu mengekor saja pada kelompok wisata yang sedang berjalan bersama, seperti yang saya lakukan saat itu. Hal ini untuk menghindari jika kita harus tersesat seorang sendiri di subuh hari. Bagus juga, kan, untuk menambah teman perjalanan baru.

Karena masih sangat gelap, tak ada yang bisa saya lihat di sekitaran danau. Pemandangan danau masih sangat gelap dan tanpa warna. Namun, kerumunan pengunjung sudah memadati area danau.

Pukul empat pagi, perlahan sinar mentari mulai membuka cakrawala. Hingga pukul setengah lima pagi matahari benar-benar menampakkan dirinya di atas Danau Tiga Warna itu. 

Pemandangan matahari terbit di Danau Kelimutu (Dokpri)
Pemandangan matahari terbit di Danau Kelimutu (Dokpri)
Wah, bukan main senangnya hati ini. Dulunya hanya bisa melihat penampakan danau dari pecahan uang 5000 rupiah saja, namun kini sudah bisa bercerita tentang penampakan langsung dari Danau Tiga Warna ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun