Daripada hanya melihat keramaian, saya putuskan untuk meninggalkan destinasi itu dan memilih untuk melenggang ke restoran dekat Kota Tua untuk menyantap sepiring spaghetti khas Italia. Deliziosi!
Florence yang Tak Terlupakan
Keinginan untuk mengunjungi suatu tempat tertentu itu bisa jadi sesederhana keingintahuan yang terinspirasi oleh sebuah 'webtoon' (komik online) yang sudah dibaca.
Sudah lama sekali saya penasaran dengan Kota Florence. Tepatnya sejak saya membaca salah satu komik favorit saya yang banyak memiliki latar belakang cerita di Kota Florence.
Ternyata, meski sama ramainya, Florence berhasil membuat saya menambah hari kunjungan di kotanya, meski hanya sekadar untuk bermalas-malasan sambil membaca buku di taman.
Pelataran Kota Tua-nya tak pernah bosan untuk disinggahi, meski hanya sekadar untuk menikmati satu tangkup gelato.Â
Bisa juga untuk berkunjung ke museum Leonardo Da Vinci yang terletak tak jauh dari sana dan melihat karya-karyanya yang dimuseumkan.Â
Meski ramai, menyusuri jalanan Florence tak terasa membosankan. Sungai yang mengalir diantara jembatan penghubung satu sisi kota dengan sisi lainnya menambah syahdu berjalan kaki di senja hari.
Piazzale Michelangelo bisa menjadi salah satu pilihan untuk melihat pemandangan matahari terbenam di Florence. Ditambah dengan suguhan pemandangan Kota Florence dari dataran tinggi.Â
Saat menyusuri perkampungan penduduk dengan gang-gangnya yang sempit di sekitaran Kota Tua, pastikan penunjuk arah di ponsel kita berfungsi dengan baik, jika tak ingin tersesat seperti saya di malam harinya.
Kemegahan Kota Milan