Dua kali mengalami pengalaman menjadi "anak bawang" di dua kantor yang berbeda membuat saya banyak memetik pembelajaran untuk pendewasaan diri secara personal maupun profesional.
Alih-alih kapok menjadi "anak bawang", saya justru lebih merasa nyaman bekerja dengan yang lebih senior setelahnya. Tentu hal ini tidak bermaksud untuk mendiskreditkan muda-mudi seumuran saya.
Hanya saja, banyak hal yang ternyata membuat pemikiran saya lebih terbuka dan juga memberikan wawasan yang lebih luas saat bergaul dengan mereka-mereka yang telah lebih banyak 'makan asam garam'.
Tentu awalnya tak serta-merta langsung 'klop' dengan senior-senior ini. Perbedaan usia yang terlampau jauh membuat grogi dan juga rendah diri. Berbagai macam praduga muncul di permulaan, misalnya saja, bagaimana harus berkomunikasi dengan baik ataupun sekedar berpikir "bisakah saya pergi makan siang dengan mereka pada jam makan siang?".
Kekhawatiran lainnya bisa jadi berkaitan dengan nama panggilan. Di saat mereka yang lain sangat akrab dengan panggilan 'Mas', 'Mbak', atau sekadar memanggil nama di tempat kerja, rasanya agak aneh saat saya sendiri yang harus memberikan panggilan 'Bu' dan 'Pak'. Kesannya kok malah seperti, ehm, sok muda banget gitu lho! Tapi kalau dipanggil 'Mas' dan 'Mbak' kok jadiya malah seperti tidak sopan, ya kan?
Untunglah hal ini tak menjadi masalah utama, karena mereka pun cukup paham dengan perbedaan usia yang memang seperti orang tua dan anak atau keponakan dan paman/bibinya.
Yang menjadi masalah setelahnya adalah pemikiran para senior terhadap kita yang dianggap masih sangat "anak bawang" ini. Hal yang paling kentara biasanya terlihat saat berdiskusi bersama atau dari komunikasi yang terjalin.
Diremehkan, tak percaya diri, dan banyak mengalah
Saat atasan saya menanggapi opini yang saya sampaikan, tiba-tiba salah seorang kolega menyela dengan kalimat, "Biasa Pak, masih idealis".
Saya yang saat itu terhitung masih fresh graduate dengan susah payah menjaga ekspresi wajah agar tetap netral, meski kalimatnya sudah terlanjur membuat sedikit tersinggung.