Kami menunggu sambil berharap-harap cemas, akankan si api biru ini muncul di hari itu. Bapak pemandu wisata bahkan telah mengingatkan kami untuk tidak terlalu berharap dan kecewa, karena hal tersebut adalah murni fenomena alam. Jika mendung sedikit saja, katanya api biru tak akan terlihat.Â
Ternyata, sekitar pukul 04.00 pagi, kilauan api biru perlahan mulai terlihat. Beruntung sekali rasanya hari itu, bisa menyaksikan fenomena alam api biru di Kawah Ijen.
Jika tidak memiliki masker khusus tersebut, jangan khawatir. Biasanya si pemberi jasa wisata sudah menyiapkannya dan menawarkannya kepada kita sebelum berangkat menuju Pos Paltuding.
Menghabiskan Waktu di Area Kawah Ijen
Jika sudah puas menikmati indahnya api biru Kawah Ijen, kita bisa meneruskan perjalanan menuju sunrise point yang letaknya lumayan jauh juga dari area api biru.
Dan karena hari masih gelap, kita tetap harus selalu berhati-hati ketika berjalan di jalur yang cukup panjang ini.
Areanya tak lain berbentuk seperti hutan, tapi dengan jalur berjalan kaki yang sangat jelas dan mencapai sunrise point ini tidaklah sulit. Hanya saja, lampu penerangan tetap saja dibutuhkan agar memudahkan kita jika harus berhadapan dengan rumput-rumput liar yang tinggi yang menghalangi perjalanan kita.