Zwinger tentunya juga selalu ramai oleh pengunjung. Tapi, banyak tempat untuk hanya sekedar berduduk santai jika merasa lelah dengan lautan manusia di sana.
Bosan dengan arsitektur bergaya lama dan ingin lihat-lihat arsitektur bergaya kontemporer di kota Dresden? Berjalan saja ke kawasan Neustadt, bagian lain dari kota ini.
Terletak jauh dari pusat kota tua dan juga jauh dari kawasan wisata, Neustadt tak kalah menariknya dari Altstadt Dresden. Meski menuju kesana dari kawasan Neumarkt tidaklah dekat ya.
Saya berjalan kaki kira-kira 1 jam lamanya karena jarak dari Altstadt Dresden menuju Neustadt berjarak kurang lebih 4km.
Sesampainya di sana, ada tempat yang cukup terkenal oleh para pengunjung karena arsitekturnya yang menarik untuk dilihat. Kunsthofpassage adalah nama dari kawasan ini. Kawasan yang dikenal sebagai kawasan seni.
Salah satu bangunannya didesain dengan memanfaatkan pipa yang disusun sedemikian rupa sebagai ornamen dinding rumah di bagian luar.
Saat turun hujan, air hujan yang menjatuhi pipa-pipa tersebut akan menghasilkan suara musik. Inilah yang menjadi keunikan dari kawasan ini bagi para pengunjung.
Sekembalinya dari Neustadt dengan lagi-lagi berjalan kaki, rasanya ingin melepas lelah dengan hanya duduk-duduk santai di tepian Sungai Elbe.
Jika inginnya begitu, kita bisa bersantai saja di Bruehlsche Terrase (Bruehl's Terrace) sambil memandang ke arah Sungai Elbe dengan bersemilir angin yang bertiup sepanjang alirannya.
Musim panas di Dresden jadi tidak terasa jika dibarengi dengan angin sepoi-sepoi di tepian Sungai Elbe. Apalagi jika sambil menikmati es krim. Hmm, pasti menyenangkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H