Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mittenwald, Kota Mungil dan Cantik di Deretan Pegunungan Alpen

12 Maret 2021   21:09 Diperbarui: 13 Maret 2021   21:55 1594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur berjalan kaki di dalam hutan (Dokpri)

Sesampainya di sana, kita bisa bersantai sejenak sambil menikmati pemandangan alamnya dan mungkin juga mencicipi beberapa makanan dan minuman di restoran yang tersedia di sana. Iya, di Ferchensee masih terdapat restoran untuk para pengunjung.

Pemandangan Ferchensee dengan pengunjung lain yang bersepeda (Dokpri)
Pemandangan Ferchensee dengan pengunjung lain yang bersepeda (Dokpri)
Setelah dirasa cukup untuk beristirahat, perjalanan bisa kembali dilanjutkan menuju danau kedua di area hutan ini. Ialah Lautersee.

Berjalan kaki dari Ferchensee menuju Lautersee pun tidak memakan waktu lama. Kira-kira 45 menit hingga satu jam, tergantung kecepatan kita berjalan dan ketepatan kita menemukan jalur yang tepat. Maklum, di dalam hutan terdapat beberapa jalur sehingga terkadang sedikit membingungkan juga.

Pemandangan Lautersee (Dokpri)
Pemandangan Lautersee (Dokpri)
Di Lautersee, kita kembali disuguhi pemandangan pegunungan Alpen yang lebih jelas daripada saat di Ferchensee.

Pelatarannya juga sangat luas sehingga kita bisa lebih lama beristirahat di rerumputan di sekitarnya sambil mungkin menikmati bekal makan siang yang sudah kita bawa dan bersantai saja menikmati pemandangan siang yang terik namun tetap sejuk.

Jika masih memiliki waktu di Mittenwald dengan lebih lama, bisa juga melanjutkan perjalanan ke danau berikutnya yaitu Soiernsee. Tetapi seingat saya jaraknya cukup jauh sekitar dua jam perjalanan sehingga kita harus memperhitungkan waktu yang diperlukan untuk kembali ke pusat kota juga.

Berkunjung ke Museum Pembuatan Biola (Geigenbaumuseum)

Setelah puas dengan pemandangan alam di Mittenwald, kini saatnya meluangkan sedikit waktu untuk berkunjung ke museum biola yang terdapat di Mittenwald.

Salah satu sudut Geigenbaumuseum (Sumber gambar: Pinterest)
Salah satu sudut Geigenbaumuseum (Sumber gambar: Pinterest)
Geigenbaumuseum, nama Jermannya atau museum pembuatan biola dalam Bahasa Indonesia, terletak masih di lingkungan area Kota Tua. Tiket masuk ke museum ini pun tergolong murah, yaitu hanya sekitar 5EUR saja.

Di dalamnya terdapat berbagai macam biola beserta tahun pembuatan dan siapa yang membuatnya. Kita juga bisa mendengarkan musik klasik dengan alat musik biola yang sudah direkam dan tersedia di dalam museum utnuk kita dengarkan dengan menggunakan headset.

Kita pun bisa sambil sedikit belajar berbagai macam biola beserta sejarah pembuatannya dalam deskripsi yang dicantumkan di dalam museum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun