"Maraton" wisata? Apa itu?
Saya menggunakan istilah maraton wisata karena saya ingin menggambarkan tentang kegiatan wisata di beberapa tempat dalam waktu yang sama. Maka dari itu saya sebut maraton wisata. Seperti halnya maraton, kita pun berpindah-pindah tempat ketika berlibur selayaknya berpindah-pindah pos istirahat saat maraton.
Nah, bukan hanya maraton wisata lintas kota yang biasanya sudah sangat umum dilakukan. Seperti mampir dulu di Solo sebelum tiba di Jogja. Atau, yang pernah saya lakukan, mampir dulu di Blitar sebelum ke Trenggalek.
Umumnya maraton wisata lintas kota lebih mudah untuk dilakukan karena bisa ditempuh dengan jalur darat. Jika kita membawa kendaraan pribadi, mudah saja kita hanya perlu singgah di kota yang kita lewati saat sedang dalam perjalanan menuju kota tujuan akhir.
Lalu bagaimana dengan maraton wisata lintas pulau atau lintas negara? Bisa tidak ya, dilakukan? Atau, bagaimana cara kita melakukan maraton wisata lintas pulau dan lintas negara yang efektif dan tidak menguras kantong?
Di awal-awal pasti sudah terbayang bagaimana ribetnya maraton wisata ini. Namanya juga maraton, jalurnya bisa jadi panjang dan terbatas oleh waktu juga.
Tapi, tidak ada yang tidak mungkin selama kita tahu pasti tips dan triknya dalam mempersiapkan perjalanan panjang ini.
Mengapa melakukan maraton wisata?
Jawaban paling sederhananya adalah tersedianya cukup banyak waktu untuk berlibur.
Ya, hal ini dikarenakan maraton wisata membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Katankanlah paling tidak satu minggu agar kita bisa berpindah-pindah tempat tanpa tergesa-gesa dan tetap bisa menikmati liburan kita dengan santai.