Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Hobi Postcrossing: Meski Tak Kenal, Tetap Bisa Sayang

8 Februari 2021   12:15 Diperbarui: 8 Februari 2021   17:08 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelahnya, saya bercerita tentang liburan saya di tempat itu. Perasaan saya tentang liburan itu dan bisa juga siapa yang sudah saya temui. Pokoknya, hal-hal yang mungkin akan saya lupakan di kemudian hari, akan saya tulis di kartu pos itu agar saya bisa terus mengingatnya.

Saat menerima kartu pos kiriman sendiri pun, ada perasaan menyenangkan karena kita seolah-olah membaca cerita liburan kita dalam bentuk kata-kata. Saat membacanya, saya pun teringat dengan apa yang sudah saya lihat dan saya lakukan ketika liburan.

Misalnya juga saat rindu liburan. Saya tidak hanya melihat-lihat foto yang sudah saya simpan, tetapi juga membaca ceritanya yang sudah saya tuliskan di balik kartu pos. Ingatan pun kembali melayang-layang pada masa liburan yang menyenangkan ataupun mengesankan itu.

Alhasil, selain memiliki kartu pos-kartu pos dari postcrossing, saya pun mengoleksi kartu pos-kartu pos kiriman saya sendiri.

Beberapa koleksi kartu pos yang pernah saya kirimkan untuk diri saya sendiri saat sedang berlibur (Dokpri)
Beberapa koleksi kartu pos yang pernah saya kirimkan untuk diri saya sendiri saat sedang berlibur (Dokpri)
Pandemi melanda, postcrossing tertunda
Sayangnya, pandemi menghentikan sementara hobi postcrossing saya ini. Di awal-awal pandemi, susah sekali untuk keluar rumah sekedar untuk berburu kartu pos, ataupun pergi ke kantor pos untuk berkirim kartu pos. Rasanya selalu parno untuk keluar rumah.

Terlebih lagi, saat beberapa negara menerapkan sistem lockdown. Banyak jasa pengiriman yang tertunda dan kartu pos tidak tersampaikan. Kekhawatiran kartu pos tidak terkirim, tentu saja ada.

Selain itu, saya pun masih belum bisa berkirim kartu pos kepada diri sendiri lagi. Karena saya belum juga berlibur kemanapun seperti saat sebelum pandemi dulu.

Yah, apa boleh buat. Pandemi ini membuat saya gagal jalani hobi. Tapi, saya lebih suka menyebutnya hobi yang tertunda atau hobi yang terhenti sebentar.

Karena saya sudah pasti berniat untuk melanjutkan hobi ini, saat sudah kembali mudah untuk berkirim kartu pos ke belahan bumi lainnya di seluruh dunia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun