Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Hobi Postcrossing: Meski Tak Kenal, Tetap Bisa Sayang

8 Februari 2021   12:15 Diperbarui: 8 Februari 2021   17:08 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa koleksi kartu pos yang saya kirimkan untuk diri saya sendiri saat sedang berlibur (Dokpri)

Sekedar menjadi pengingat bahwa saya pernah berkirim kabar dengan "teman jauh" di belahan bumi yang berbeda.

Beberapa kartu pos lainnya lagi yang saya terima dari postcrossing (Dokpri)
Beberapa kartu pos lainnya lagi yang saya terima dari postcrossing (Dokpri)
Koleksi kartu pos
Nah, ini dia yang ditunggu-tunggu. Sisi unik lainnya dari postcrossing ini, kita bisa memberikan informasi di biodata akun kita, kartu pos bergambar apa yang kita harapkan untuk kita terima. Dengan begitu, si pengirim kartu pos bisa memperkirakan kartu pos dengan gambar apa yang akan mereka kirim dan yang kira-kira akan kita sukai untuk kita koleksi.

Begitu pun ketika kita akan mengirimkan kartu pos. Ada baiknya kita juga melihat informasi si penerima kelak, agar kita bisa menyesuaikan kartu pos yang akan kita kirim dengan kartu pos koleksi mereka.

Sayangnya, kartu pos di Indonesia terbilang langka dan kurang variatif.

Seringkali saya kesulitan untuk mendapatkan kartu pos dengan foto-foto yang menarik, jika tidak di tempat-tempat wisata tertentu. Karenanya, setiap kali saya berlibur, saya selalu sempatkan untuk membeli beberapa kartu pos untuk persediaan postcrossing sewaktu-waktu.

Bahkan di toko buku sekalipun, kartu pos sudah mulai langka.

Beberapa koleksi kartu pos yang saya kirimkan untuk diri saya sendiri saat sedang berlibur (Dokpri)
Beberapa koleksi kartu pos yang saya kirimkan untuk diri saya sendiri saat sedang berlibur (Dokpri)
Selain itu, saya juga gemar mengirimi kartu pos untuk diri sendiri ketika sedang berlibur
Oh ya. Selain hobi postcrossing, saya juga gemar mengirimi diri sendiri kartu pos saat saya sedang berlibur. Bagaimana? Apakah terdengar aneh?

Saat pertama kali melakukannya, saya juga merasa asing. Menulis kartu pos untuk diri sendiri dan mengirimkannya ke alamat saya, mengapa saya melakukannya? Bukankah lebih baik mengunggah foto liburan di media sosial sambil menuliskan ceritaya?

Ternyata, sensasinya tidak sama, lho! Berikirim kartu pos dengan diri sendiri rasanya lebih personal daripada mengunggah di media sosial. Hal ini karena kita seolah sedang berbincang dengan diri kita sendiri tanpa diketahui oleh orang lain.

Ya mungkin, hanya si Pak Pos saja yang bisa membacanya sambil mengirimkannya. Namanya juga kartu pos, surat tanpa amplop yang bisa dibaca oleh siapapun yang melihatnya.

Lalu apa yang biasa saya tuliskan di kartu pos tersebut? Sama saja sebenarnya dengan postcrossing. Saya biasanya tuliskan nama tempat dan tanggal ditulisnya kartu pos, serta cuaca saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun