Kepercayaan dan rasa sayang terhadap pasangan mulai dirasa menurun. Padahal, bisa saja sebenarnya kita tidak bosan dengan pasangan kita, hanya saja kita bosan dengan rutinitas yang itu-itu saja. Bisa dibilang, ikatan emosional antar pasangan mulai menurun karena tidak ada interaksi di dunia nyata.
Kalau sudah begini, hati-hati. Jangan asal mengambil kesimpulan atau keputusan sepihak dengan asumsi yang tidak logis. Salah-salah nanti justru semakin memperburuk keadaan dan malah bisa berakibat fatal terhadap hubungan kita dengan pasangan.
Lalu bagaimana kita harus menyikapinya jika hal ini menimpa kita dan pasangan?
1. Komunikasikan dengan pasangan
Keduanya harus menyadari bahwa hubungan ini dilakukan oleh dua pihak. Jika satu pihak merasa ada yang salah, maka keduanya harus membicarakannya dan mencari solusinya bersama.
Hal ini tentu saja karena komunikasi itu bentuknya dua arah. Bisa jadi ketika kita merasa jenuh dengan hubungan, pasangan kita justru merasa baik-baik saja.Â
Oleh karena itu, membicarakannya dan berkata jujur dengan apa yang kita rasakan adalah penting agar pasangan kita tahu bahwa ada sesuatu yang harus diperbaiki dari hubungan ini.
Tak ada salahnya untuk bersikap lebih terbuka, karena siapa tahu hal ini justru membuat kita dan pasangan lebih saling memahami dengan hubungan jarak jauh yang sedang dijalani.
Jika perbedaan waktu adalah salah satu penyebabnya, bisa juga keduanya membuat komitmen baru untuk waktu terbaik dalam berkomunikasi tanpa membuat salah satu pihak merasa tidak dipedulikan.
2. Pikirkan dengan kepala jernih selagi melakukan refleksi diri
Tidak mungkin kita terus-terusan menyalahkan keadaan yang ada di luar kendali kita. Dua benua yang berbeda sudah selayaknya mempunyai jarak waktu yang berbeda pula. Tak ada yang bisa kita ubah dari ketentuan semesta itu.Â
Pikirkanlah lagi dengan kepala jernih sambil mencoba memahami bahwa pagi, siang, sore dan malamnya tak sama dengan pagi, siang, sore dan malam kita. Kesibukan keduanya pun berbeda. Cobalah mengerti dan mencoba bersabar.
Ritme kehidupan yang dijalani tidaklah sama. Tapi, kita tetap bisa mengubah ritme komunikasi dengan mendiskusikannya. Jangan bertindak gegabah, selama semua kemungkinan masih bisa dibicarakan hingga mencapai kesepakatan bersama.