Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Susahnya Menjadi Lulusan Angkatan Corona dan 5 Tips Mengisi Kekosongan di Masa Pengangguran

15 Januari 2021   17:13 Diperbarui: 26 Januari 2021   10:12 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momentum kelulusan seyogyanya menjadi momentum perayaan atas kerja keras di bangku kuliah selama bertahun-tahun. Mimpi setelahnya sudah pasti melanjutkan perjuangan di ranah profesional dan mendapatkan penghasilan sendiri. Tapi, tidak semudah itu untuk para lulusan angkatan Corona. Ya, itulah sebutan untuk lulusan di masa pandemi ini.

Pembatasan-pembatasan yang dilakukan pemerintah untuk menekan angka kasus corona turut mempengaruhi laju kegiatan berbisnis di negeri ini. Salah satunya adalah berkurangnya angka ketersediaan lapangan pekerjaan karena tidak sedikit bisnis yang gulung tikar akibat krisis. Mau tidak mau, hal ini mempengaruhi para lulusan untuk mendapatkan pekerjaan. 

Hal ini semakin sulit untuk para lulusan freshgraduate karena minimnya pengalaman kerja yang dimiliki. Persaingan pun semakin kompetitif karena para lulusan ini bersaing dengan banyak lagi yang notabene bukan lulusan baru dan ternyata sudah mempunyai segudang pengalaman kerja lainnya. 

Hampir setiap hari lamaran pekerjaan dikirim, tapi pandemi membatasi ruang gerak pekerja kantoran menjadi lebih lamban karena keterbatasan bekerja dari rumah.

Tapi, jangan patah semangat, dong! Berikut ini yang bisa kita lakukan untuk mengisi kekosongan sambil menunggu panggilan kerja:

1. Menjadi relawan

Dewasa ini sudah banyak akun-akun yang mengakomodasi kegiatan sukarela untuk para kawula muda. Misalnya seperti akun idvolunteering dan idnvolunteer di instagram yang menyediakan informasi-informasi seputar kegiatan kerelawanan di seluruh negeri. 

Selain itu, sudah banyak juga akun-akun organisasi muda-mudi di media sosial yang berfokus di banyak bidang yang cukup bervariasi, mulai dari pendidikan, kesehatan mental, lingkungan, dsb. 

Kita pun bisa berkontribusi untuk mereka dan untuk Indonesia dengan bergabung di kegiatan-kegiatan sosial mereka. Dengan begitu, kita bisa mengisi waktu luang sambil terus mengembangkan soft skill, menambah relasi, dan tentunya memberi nilai tambah pada CV kita nantinya.

2. Memunculkan ide usaha

Tren wirausaha semakin marak di beberapa tahun terakhir. Ini juga difasilitasi dengan semakin canggihnya teknologi yang kita miliki sehingga dengan mudah kita bisa memasarkan produk wirausaha kita di berbagai fasilitas online. 

Kita hanya cukup menggali ide atau mengasah bakat yang kita memiliki dengan lebih lagi dan mencoba membangun usaha sendiri yang mungkin saja bisa sangat menguntungkan kita secara finansial nantinya!

3. Mendaftar magang

Tidak ada salahnya, lho, memulai karir kita dengan magang. Selain menambah pengalaman berorganisasi dan bekerja, kita juga bisa menambah relasi melalui kegiatan ini. 

Eits, mungkin saja kolega-kolega kita menyukai kinerja kita dan nantinya kita justru akan menemukan jalan untuk mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan!

4. Mengikuti ajang lomba menulis

Bagi yang memiliki hobi menulis, tidak ada salahnya menantang diri sendiri untuk mengikuti lomba menulis yang tersedia. Apalagi kalau hadiahnya uang tunai atau mungkin barang elektronik lainnya, menggiurkan, bukan? Bisa dicoba, lho! Hari-hari tetap produktif dengan menulis dengan bonus yang tak terduga.

5. Membagikan CV kepada relasi

Untuk membuka jalan ke lapangan pekerjaan yang tersedia, bisa juga kita membagikan CV kita ke kawan atau relasi yang sudah mempunyai posisi di sebuah perusahaan. Mungkin saja mereka mengenal seseorang yang sedang membutuhkan bantuan dari kita sebagai staf baru. 

Bisa juga dengan menghubungi dosen pembimbing atau dosen kita lainnya dan menawarkan diri untuk berkontribusi pada penelitian atau studi yang sedang mereka lakukan. Jadi, tidak ada salahnya untuk dicoba. 

Nah, itulah tips-tips yang bisa dilakukan agar tidak patah semangat meski menjadi pengangguran. Kunci penting agar kita tetap semangat adalah membuat hari-hari kita tetap produktif dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Jadi, tetap semangat dan terus mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun