Mohon tunggu...
Novi Haryati
Novi Haryati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi

Saya suka membaca dan mempelajari hal baru, travelling ke tempat baru, motto saya adalah be brave and be confidence!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengungkap Mitos dan Fakta Digitalisasi UMKM Agrifood di Indonesia

29 Agustus 2024   00:46 Diperbarui: 29 Agustus 2024   01:09 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Digitalisasi Menjadi Penting untuk UMKM Agrifood?

Digitalisasi telah menjadi buzzword di berbagai sektor ekonomi, namun apa sebenarnya pentingnya digitalisasi bagi UMKM Agrifood di Indonesia? Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakstabilan ekonomi, UMKM Agrifood menghadapi tekanan untuk tetap kompetitif dan berkelanjutan. Sektor Agrifood di Indonesia, yang merupakan tulang punggung perekonomian, sering kali bergantung pada metode konvensional. Namun, dengan adopsi teknologi digital, UMKM dapat mengatasi banyak tantangan ini, dari efisiensi produksi hingga akses pasar global. Melalui artikel ini, kita akan membongkar mitos yang menghalangi digitalisasi dan mengeksplorasi fakta-fakta yang menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi pendorong utama keberlanjutan UMKM Agrifood.

Mitos 1: "Digitalisasi Hanya untuk Perusahaan Besar"

Banyak yang percaya bahwa digitalisasi hanya cocok untuk perusahaan besar dengan sumber daya melimpah, sedangkan UMKM Agrifood dianggap terlalu kecil untuk bisa memanfaatkan teknologi digital secara efektif. Mitos ini sangat menyesatkan. Mengapa, karena Teknologi digital bersifat skalabel, artinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial UMKM. Banyak platform dan alat digital yang dirancang khusus untuk bisnis kecil, menawarkan solusi yang terjangkau dan mudah digunakan. Misalnya, UMKM Agrifood kecil di Jawa Timur yang hanya memiliki satu toko fisik kini dapat memperluas jangkauan mereka melalui platform e-commerce. Dengan modal yang relatif kecil, mereka bisa menjangkau konsumen di seluruh Indonesia, bahkan internasional.

Sebuah studi menunjukkan bahwa 70% UMKM yang mengadopsi teknologi digital mengalami peningkatan pendapatan hingga 30% dalam tahun pertama penerapan (Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo.go.id)). Hal ini membuktikan bahwa digitalisasi tidak eksklusif untuk perusahaan besar saja. Dengan memulai digitalisasi secara bertahap, UMKM dapat mengeksplorasi potensi bisnis mereka tanpa perlu modal besar. Sebagai contoh, mereka bisa mulai dengan menggunakan aplikasi pengelolaan inventaris (17 Rekomendasi Aplikasi Inventaris untuk Efisiensi Bisnis (hashmicro.com)) atau media sosial untuk pemasaran (3 Jenis Media Sosial Terbaik Untuk Digunakan Agar Penjualan Naik 10X Lipat | Bithour (bithourproduction.com).

Mitos 2: "Teknologi Digital Menggantikan Pekerja Manusia"

Salah satu kekhawatiran terbesar yang sering dihadapi oleh UMKM Agrifood dalam mempertimbangkan digitalisasi adalah anggapan bahwa teknologi digital akan menggantikan pekerja manusia. Mitos ini bisa membuat pelaku usaha ragu untuk mengadopsi teknologi, karena mereka takut akan kehilangan tenaga kerja yang selama ini menjadi tulang punggung bisnis mereka.

Teknologi digital dirancang untuk bekerja bersama manusia sebagai pelengkap (komplementer), bukan untuk menggantikan mereka. Di sektor Agrifood, teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan membantu pekerja menjadi lebih produktif, misalnya dengan mempermudah pengelolaan inventaris atau mempercepat proses administrasi. Sebaliknya, teknologi sering kali menciptakan peluang baru bagi pekerja untuk mengembangkan keterampilan yang lebih tinggi. Misalnya, pelatihan dalam penggunaan perangkat lunak manajemen bisnis dapat meningkatkan kemampuan karyawan dalam operasional sehari-hari dan memperluas peran mereka di dalam perusahaan.

Faktanya, Laporan penelitian(Laziva et al., 2024; Natania & Dwijayanti, 2024)  menunjukkan bahwa UMKM yang mengadopsi teknologi digital tidak hanya mempertahankan jumlah tenaga kerja mereka, tetapi juga sering kali menciptakan lapangan kerja baru di bidang-bidang seperti manajemen teknologi, pemasaran digital, dan layanan pelanggan. Bahkan Di salah satu UMKM Agrifood yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat (Zindana Wazari & Agustiarini, 2022), pengenalan sistem pembayaran digital dan manajemen stok otomatis tidak mengurangi jumlah pekerja. Sebaliknya, perusahaan ini mampu mempekerjakan lebih banyak orang untuk menangani peningkatan volume penjualan online yang dihasilkan dari efisiensi baru tersebut.

Jika ditinjau dari segi kemanfaatannya, maka teknologi dapat mengambil alih tugas-tugas yang monoton atau berulang, membebaskan pekerja untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan bernilai tinggi, seperti pengembangan produk atau layanan pelanggan yang lebih personal. Selain itu, Dengan teknologi, pekerja dapat menyelesaikan pekerjaan mereka dengan lebih cepat dan akurat, meningkatkan produktivitas keseluruhan perusahaan. Misalnya, dengan menggunakan aplikasi untuk pemantauan produksi, pekerja dapat lebih efisien dalam mengatur dan mengawasi proses produksi.

Studi Kasus Inspiratif: UMKM di Sulawesi Selatan yang bergerak di bidang pengolahan makanan tradisional menggunakan teknologi sederhana untuk mengotomatisasi sebagian proses produksi (Salam Syamsuri et al., 2024). Hasilnya, produktivitas meningkat hingga 50%, dan perusahaan bisa memperluas pasar mereka tanpa harus mengurangi jumlah pekerja. Para pekerja malah diberikan pelatihan tambahan untuk mengoperasikan teknologi baru tersebut, yang meningkatkan keterampilan mereka dan memperkuat posisi mereka di perusahaan. Sehingga, Alih-alih menggantikan pekerja, teknologi digital dapat menjadi alat pemberdayaan yang memungkinkan mereka untuk berkontribusi lebih banyak dan menjadi bagian dari masa depan perusahaan yang lebih inovatif dan kompetitif. Dengan dukungan yang tepat, digitalisasi dapat membuka peluang baru bagi pekerja, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan membantu perusahaan mencapai kesuksesan jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun