Peran Farmasi dalam Menyongsong Indonesia Sehat 2025

   Farmasi merupakan salah satu jurusan kesehatan yang berkaitan dengan obat dan pengaruhnnya di dalam tubuh. Dulunya farmasi hanya dianggap sebagai penjual obat, tetapi sebenarnya farmasi memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Tugas seorang farmasis yaitu menyediakan bahan obat, membuat, mengawasi serta meneliti manfaat obat itu sendiri bagi tubuh. 

   Dengan terus berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, farmasi juga mengalami perkembangan yang pesat. Setiap tahun penyakit baru bermunculan yang belum memiliki obat sehingga peran farmasi sangat dibutuhkan. Bukan hanya sebagai pembuat dan peneliti obat, seorang farmasis juga berperan dalam pengawasan peredaran obat di masyarakat karena bukan hal yang tidak mungkun kalau masyarakan menggunakan obat yang tidak sesuai prosedur yang berlaku. Jika hal tersebut terjadi maka akan menjadi kerugian tersendiri bagi individu maupun masyarakat. 

   Di era globalisasi seperti saat ini, banyak sekali penggunaan obat dan penjualan obat yang tak sesuai prosedur yang berlaku baik dimata UU maupun peraturan kesehatan. Sebagai contoh nyata, obat jenis psikotropika masih bisa dengan mudah padahal obat ini sangat berbahaya jika tidak ada resep dokter. Dan banyak pula kasus overdosis obat dikarenakan prosedur penggunaan yang salah. Dilihat dari kasus-kasus tersebut farmasi sangat dibutuhkan guna mewujudkan indonesia sehat.

   Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan profesi farmasi yang penting guna meningkatkan mutu kesehatan masyarakat. Perkembangan-perkembangan terus dilakukan guna mencari yrobosan baru di dunia kesehatan tetutama di bidang obat-obatan. Namun, indonesia masih kurang bersaing dengan negara-negara maju seperti jepang dan amerika serikat, dimana obat-obat masih didatangkan dari luar negeri padahal kita memiliki potensi yang besar sebagai negara kaya sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan. 

   Akan tetapi, sumber daya manusia di indonesia masih perlu ditingkatkan mutunya agar bisa mengelolah sumber daya yang ada. Bukan hal yang tidak mungkin kalau kita bisa menjadi negara produsen obat terbesar di dunia. Oleh karena itu mutu di bidang farmasi harus terus di tingkatkan. Kita bukan lagi negara yang bergantung kepada negara lain untuk kebutuhan obat tetapi kita membuat dan mengekspor obat sendiri. 

   Di masa yang akan datang farmasi akan menjadi profesi tak kalah bersaing dengan profesi lainnya. Bahkan bukan hal yang mustahil jika profesi farmasi akan memiliki spesialis tersendiri seperti dokter. 

  Untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat di indonesia perlu dilakukan hal-hal berikut sebagai masyarakat maupun sebagai farmasis:

a. Peran sebagai masyarakat

1. Menerapkan pola hidup yang sehat

  Pola hidup yang sehat sangat berperan dalam meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Hal tersebut dikarenakan karena kebanyakan penyakit muncul karena pola hidup yang tak sehat. Adapun pola hidup yang sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan rajin berolahraga serta menjaga kebersihan serta pergaulan. 

2. Menggunakan obat sesuai dengan prosedur yang berlaku

  Obat bukan hanya menyembuhkan tetapi obat bisa menjadi racun bagi tubuh bila penggunaannya tak sesuai denga prosedur yang berlaku. Banyaknya kasus overdosis obat dikarenakan prosedur penggunaan yang salah. Oleh sebab itu masyarakat perlu diinformasikan atau diberitahukan sebelumnya prosedur penggunaan obat yang dia gunakan.

3. Menghindari penggunaan obat terlarang tanpa resep dokter

  Di indonesia masih banyak penjualan obat bebas tanpa pengawasan. Sehingga, banyak masyarakat dengan mudah mendapatkan obat-obat yang sebenarnya perlu resep namun dengan mudah mereka mendapatkannya. Sebagai contoh psikotropika masih digunakan sebagai obat penenang dan obat tidur dimasyarakat dengan mudah. Mereka mendapatkannya secara bebas tanpa resep dari dokter. Sehingga. Banyak kasus kematian akibat overdosis obat jenis ini.

4. Menanam tanaman obat keluarga di rumah

  Tanaman obat keluarga berfungsi membantu masyarakat dalam kondisi cepat dalam meringankan sakit karena cepat dan mudah didapatkan. Obat-obat tradisional juga memiliki efek samping yang sedikit dan mudah untuk dikembangkan di rumah.

b. Peran sebagai seorang farmasis

1. Mengadakan pengawasan

  Farmasi bukan hanya bertugas membuat obat namun juga bertugas melakukan pengawasan terhadap peredaran obat-obat di masyarakat guna menghindari penyalagunaan obat di lingkungan masyarakat.

2. Memberikan informasi tentang obat kepada masyarakat

  Farmasis juga berperan dalam memberikan informasi tentang prosedur dan kegunaan obat terhadap masyarakat sehingga masyarakat paham tentang tata cara penggunaan obat.

3. Pengembangan dan penelitian

  Banyaknya penyakit baru yang bermunculan serta belum adanya obat untuk mengatasinya sehingga seorang farmasis harus terus mengadakan pengembangan dan penelitian. Bukan hanya itu, farmasis juga berperan mengurangi efek samping obat.

   Dengan melakukan hal-hal tersebut, indonesia bisa berkembang di bidang kesehatan sehingga bisa mewujudkan masyarakat yang sehat. Seorang farmasis memiliki peran penting guna mewujudkan cita-cita bangsa yaitu mewujudkan kesejahteraan masyarakat bagi seluruh bangsa indonesia. Tetapi hal yang masih terkendala yaitu didaerah pelosok masih banyak masyarakat yang masih kekurangan informasi serta pengiriman obat.Sehingga, pemberataan kesehatan masih kurang. Oleh karena itu, farmasi dan pemerintah berperan dalam menyelsaikan hal ini yaitu dengan mengirimkan farmasis di daerah pelosok guna memberikan informasi serta mengajarkan masyarakat membuat obat tradisional sendiri. Serta pemerintah memperbaiki infrakstruktur setiap daerah sehingga semua kalangan masyarakat dapat merasakan kesehatan. 

   Adapun indonesia bisa dikatakan sebagai negara yang sehat dan yang maju akan kesehatan apabila:

a. Pola hidup masyarakat yang sehat dan teratur

b. Farmasi yang memiliki kemampuan bersaing yang tinggi

c. Dapat memproduksi obat sendiri untuk kebutuhan negara dan bahkan bisa diekspor ke luar negeri

d. Pengawasan yang ketat terhadap obat yang beredar di masyarakat.

e. Setiap pelosok negeri serta setiap kalangan merasakan hal yang sama dibidang kesehatan.

f. Pengembangan tanaman obat keluarga di masyarakat

g. Masyarakat membeli dan menggunakan obat sesuai resep dan prosedur.

h. Pelestarian obat tradisional

g. Kerja sama yang baik antara masyarakat, farmasis, serta pemerintah.

   Apabila hal-hal tersebut telah dilaksakan dan implementasikan dengan baik maka bukan hal yang tidak mungkin indonesia bisa menjadi negara yang sehat. Namun yang menjadi pertanyaan bisakah indonesia muwujudkan itu. Semua itu dapat terwujud apabila semua kalangan diberbagai bidang saling bekerja sama terutama pemerintah dan farmasi. 

   Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar. Dengan hal tersebut, kita hanya perlu meningkatkan sumber daya manusia sehingga dapat mengelolah sumber daya alam yang berlimpah ini. Dengan meningkatkan mutu pendidikan hal tersebut bisa tercipta. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perkembangan dan jumlah penduduk juga mengalami perkembangan tiap tahunnya jadi bidang kesehatan terutama farmasi juga harus mengalami perkembangan. 

   Farmasi dimasa yang akan datang akan mengalami perkembangan yang pesat dimana akan terbentuk farmasi spesialis dimana farmasis memiliki spesialis tersendiri dimasing- masing keahliannya misalnya farmasis spesialis jantung dan pembulu darah, farmasis spesialis paru-paru, farmasis spesialis kangker dan masih banyak yang lain. Dengan spesialis itu seorang farmasis bisa profesional di bidangnya masing-masing. 

   Dengan hal tersebut juga seorang farmasis bisa  mengembangkan obat sesuai dengan spesialisnya masing-masing. Pengembangan teknologi juga berperan dalam bidang farmasi, bukan hal yang tidak mungkin seorang pasien dapat berkonsultasi dengan dokter namun resepnya bisa langsung terkirim ke apotek yang dia inginkan. Sehingga, hal tersebut dapat memudahkan masyarakat. Tidak hanya itu, obat yang memiliki efek samping dapat dikurangi efeknya dan bahkan dapat dihilangkan. 

  Namun, masih banyak kendala yang dihadapi dalam mewujudkan hal tersebut, yaitu:

1. Masyarakat masih kurang informasi tentang profesi farmasis

  Masyarakat masih kurang tahu tentang profesi farmasi dikarenakan farmasis masih bergerak dibelakang layar.

2. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat pelosok

  Masyarakat pelosok indonesia masih belum bisa merasakan pemberataan kesehatan karena infrakstruktur dan informasi yang kurang memadai.

3. Masih adanya rasa takut seorang farmasis dalam berkopetisi dan bersaing

  Farmasis di indonesia masih kurang berani dalam berkompetisi dan bersaing di dunia internasional dikarenakan percaya diri yang kurang serta biaya penelitian yang mahal.

4. Pengembangan pendidikan dan penelitian masih kurang

  Pendidikan dan penelitian di indonesia dibandingkan negara maju masih sangat jauh. Sehingga, pengembangan juga masih sangat minim di bidang kesehatan.

5. Obat masih didatangkan dari luar

  Kita merupakan negara yang jumlah penduduk sangat banyak di dunia. Namun, pasokan obat masih didatangkan dari luar padahal kita memiliki potensi yang besar membuat obat sendiri.

6. Jumlah farmasi masih terbilang kurang

 Farmasis di indonesia masih terbilang kurang peminat dibandinkan profesi kesehatan lainnya. Padahal, kita berperan penting dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

7. Terkendala di alat dan infrakstruktur

  Alat penelitian sangatlah mahal sehingga tidak mungkin individu dapat membeli semuanya. Serta infrakstruktur daerah di indonesia masih belum merata.

8. Pembukaan apotek oleh orangyang tidak memiliki latar pendidikan farmasi

  Di indonesia banyak sekali apotek yang terbuka namun hanya sebagian kecil yang pemiliknya memiliki latar farmasi. Orang-orang bebas membuka apotek meskipun tak memiliki latar farmasi

  Kendala-kendala tersebutlah yang membuat indonesia sulit mewujudkan indonesia sehat. Oleh karena itu, kendala-kendala tersebut harus dihadapi dan diselsaikan bersama guna menjadikan indonesia sebagai negara yang sehat dan masyarakat yang makmur. Adapun untuk menghadapi itu semua kita harus bekerja sama baik sebagai masyarakat, pemerintah, maupun seorang farmasis. 

  Di 2025 farmasi akan menjadi profesi yang sangat diminati, oleh karena itu setiap individu harus memiliki kemampuan berkompetisi yang kuat. Mengembangkan serta mengawasi setiap obat yang ada di masyarakat. Seorang farmasi tidak lagi bergerak dibelakang layar namun akan bersama-sama dengan dokter dan perawat dalam menyembuhkan pasien. Seorang dokter yang memeriksa, farmasi memberikan informasi tentang obat kepada dokter dan pasien, dan perawat merawat pasien. Bulan hal yang tidak mungkin kalau seorang famasis bisa membuat pratik sendiri sesuai spesialisnya. Di tahun 2025 kita bukan lagi negara yang bergantung kepada negara lain untuk urusan obat tetapi kita bisa membuat obat sendiri untuk kebutuhan masyarakat, bangsa dan negara indonesia. Tidak ada hal yang tidak mungkin selama kita bekerja keras dan terus meningkatkan kualitas diri. 

   Di tahun 2025, indonesia akan bersaing dengan negara-negara lain di berbagai bidang. Oleh karena itu, mempersiapkan diri sejak dini sangat perlu guna menghadapi itu semua. Kerja sama juga sangat dibutuhkan untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara yaitu mewujudkan kesejateraan bagi seluruh rakyat indonesia. Kesehatan sangatlah penting guna mewujudkan itu semua. Jadi, pengembangan bidang kesengatan sangatlah perlu. Dan peran farmasis sangatlah dibutuhkan. Mari bekerja sama demi mewujudkan indonesia sehat 2025.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H