Mohon tunggu...
Novi Fatonah
Novi Fatonah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Penulis, Akademis, Aktivis; Kembang Kempis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jiwa-jiwa Optimis Indonesia Maju

6 April 2019   22:09 Diperbarui: 8 April 2019   13:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang yang beriman harus mempunyai pandangan yang optimis, jika ia telah optimis maka keputus-asaan tak akan masuk dalam kamus orang beriman. Jika mengambil istilahnya orang-orang organisasi kampus ketika hendak membuat sebuah acara tapi tidak ada dana, mereka akan berkata yakni "selow-santai".

Mereka mengetahui tidak ada dana untuk melaksanakan acara namun tetap optimis acara akan diselenggarakan dan acara akan berlangsung sukses, tentu mereka lebih optimis, karena bagi mereka "life is full of surprise" hidup kerap berisi kejutan-kejutan di tikungan. Bukan hanya mereka yang orang organisasi kampus memilih santai dengan ke-optimisan mereka, namun saya yakin kita semua sering mengalami hal semacam ini dalam hidup.

 Maka, timbul pertanyaan apakah orang beriman mampu memajukan Indonesia? Maka, saya mengambil jawaban dari pernyataan Bung Hatta, ia pahlawan bangsa yang dinilai paling baik mengenai kenegaraannya.

Menurut Bung Hatta semua kegiatan kenegaraan harus berlangsung dibawah sinar Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebab beriman kepada Tuhan yang Maha Esa akan mampu menyinari sila-sila lainnya, yakni ke dua, tiga, empat dan lima dalam pancasila. Untuk itu, (wahai jiwa-jiwa Indonesia) janganlah membuat kita meragukan Tuhan dan janji Tuhan.

Jika kita telah "on the track" bahkan jika kita sudah melakukan tips yang diedarkan para motivator maka janganlah berputus asa terlebih dahulu. Maka dengan begitu jiwa-jiwa optimis Indonesia Maju tidak akan sulit untuk "bangunlah jiwanya, bangunlah badannya..".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun