Mohon tunggu...
Elizabeth DwiNovianti
Elizabeth DwiNovianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi mencoba ke tempat-tempat baru terlebih yang memiliki daya tarik sendiri

Selanjutnya

Tutup

Seni

Saksi Sejarah Perekonomian Bangsa Indonesia

12 Januari 2023   23:10 Diperbarui: 12 Januari 2023   23:27 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di-dalam-museum-bank-indonesia-63c034634addee1d1e059582.jpeg
di-dalam-museum-bank-indonesia-63c034634addee1d1e059582.jpeg
Tertarik dengan museum berisi sejarah tetapi bangunan yang kekinian? Museum Bank Indonesia jawabannya.

Bosan dengan suasana Kota Tua Jakarta? Kamu perlu mengunjungi museum yang ada di sekitar tempat tersebut. Jika kamu berjalan-jalan di sekitar Kota Tua Jakarta tetapi belum pernah berkunjung ke museum ini sangat disayangkan. Museum Bank Indonesia yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara, Taman Sari, Jakarta Barat ini menarik untuk dikunjungi karena dengan bangunan museum yang terbilang kekinian, serta banyak juga sejarah yang bisa diambil dari isi museum tersebut. Berkunjung ke museum ini hanya perlu mengeluarkan Rp. 5.000,00 saja. Murah bukan? Dengan harga semurah itu kita bisa mengetahui tentang sejarah Bank Indonesia dan juga koleksi uang-uang kuno. Bukan hanya itu, banyak spot foto yang unik serta menarik di dalam museum yang sangat disayangkan jika kamu belum melihatnya secara langsung.

Perlu diketahui bahwa gedung ini sebelum menjadi Museum Bank Indonesia, gedung ini digunakan oleh De Javasche Bank. Museum ini menjelaskan tentang sejarah berkembangnya Bank Indonesia diisikan dengan diorama-diorama yang sangat apik dipandang oleh mata. Menjelaskan bagaimana sistem keuangan Indonesia pada saat dijajah oleh Belanda. Peran penjajah pada masa itu yang ikut campur tangan dalam memproses bagaimana Bank Indonesia bisa tercipta. Ada pula berbagai transformasi logo Bank Indonesia yang terpampang di dalam museum. Banyak kumpulan-kumpulan tulisan dinding yang membantu kita untuk bisa membaca sekaligus memahami berjalannya sejarah pada masa itu. Dari awal sejarahnya hingga bagaimana Indonesia menciptakan mata uangnya dan melalui masa kritis pada Krisis Moneter pada tahun 1998 silam. Ada peta juga yang menggambarkan dimana wilayah yang menjadi tempat kerusuhan 1998.

Penjelasan tentang bagaimana De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia yang digambarkan dengan diorama yang juga terlihat asli sehingga kita bisa turut merasakan bagaimana berada di situasi tersebut. Saat kita memasuki ke museum kita juga disuguhkan dengan benda pameran yang unik yang sengaja diletakkan di lantai. Setelah disuguhkan oleh berbagai cerita sejarah tentang Bank Indonesia pada zaman dahulu, kita juga disuguhkan oleh pameran yang tidak kalah menarik dan membuat penasaran yaitu koleksi numismatik tentang alat pembayaran yang dipakai pada zaman Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam. Di bagian ini, berbagai koleksi pameran yang berisikan dengan benda-benda alat pembayaran yang terbuat dari logam, hingga emas dan perak. Benda-benda pameran tersebut disusun rapi dan diletakkan di lampu yang terbilang remang-remang agar benda tersebut tidak terkontaminasi oleh cahaya. Jadi bisa dibilang Museum Bank Indonesia sangat memperdulikan kondisi benda-benda pamerannya. Koleksinya pun terbilang cukup lengkap. Tak heran juga jika terdapat koleksi uang kuno yang dipamerkan dengan cara yang unik. Dengan menarik sebuah lemari yang berisikan uang-uang kuno tersusun dengan rapi sehingga kita dengan mudah dapat melihat berbagai koleksi uang kuno tersebut.

isi-di-dalam-museum-bank-indonesia-63c034a24addee234c1f79c2.jpg
isi-di-dalam-museum-bank-indonesia-63c034a24addee234c1f79c2.jpg
koleksi-emas-di-dalam-museum-bank-indonesia-63c034cd11a3525a0850b3b2.jpg
koleksi-emas-di-dalam-museum-bank-indonesia-63c034cd11a3525a0850b3b2.jpg
Bukan hanya uang kuno saja, tetapi bagaimana uang kertas tersebut bisa tercipta. Di museum ini pun tertera jelas bagaimana cara agar dapat memperoleh secarik uang kertas. Bank Indonesia mencetak uang berdasarkan rencana cetak dalam periode tertentu. Rencana tersebut mencakup rencana jumlah nominal dan jumlah lembar uang Rupiah kertas serta rencana jumlah nominal dan keping uang Rupiah logam. Kamu tahu tidak? Bahwa desain yang berada di uang kertas yang kita pakai sebagai alat pembayaran itu digambar dengan tangan lho. Memang awalnya digambar dengan tangan, tetapi tahap selanjutnya yaitu dibantu dengan mesin. Ternyata, uang kertas yang sudah dicetak itu tidak berupa selembar seperti yang kita punya. Namun, lembaran kertas yang menjadi satuan. Setelah uang kertas tersebut dicetak, uang tersebut dikeluarkan jika desain baru lalu baru bisa diedarkan. Selain cara mencetak uang seperti yang sudah dijelaskan, kita juga perlu tahu bagaimana cara memusnahkan uang kertas bahkan uang logam sekalipun. Semuanya dijelaskan secara detail dan rapi di dalam museum tersebut.

Kita tidak perlu khawatir jika kita susah untuk mengakses di dalam museum tersebut. Karena museum tersebut sudah di desain dan diarahkan untuk berada hanya satu arah yaitu pada saat kita memasuki pintu masuk. Jadi, kita tidak akan tersesat dan alurnya tidak akan berantakan. Museum Bank Indonesia juga dilengkapi dengan teknologi terbaru yaitu adanya televisi yang sebagai pusat informasi tambahan sangat berguna dan mencuri perhatian. Semoga kedepannya semakin banyak lagi inovasi baru yang dipamerkan oleh Museum Bank Indonesia. Jadi bagaimana? Sudah tertarik untuk berkunjung ke Museum Bank Indonesia belum?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun