Mohon tunggu...
Dwi Novi Artasari
Dwi Novi Artasari Mohon Tunggu... -

Be The Best

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gangguan Mood

7 November 2014   03:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:26 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mood didefinisikan sebagai “alam perasaan” atau “suasana perasaan” yang bersifat internal. Ekspresi eksternal dari mood disebut afek, atau “eksternal display”. Sejak lama dalam literatur psikiatri mood yang terganggu disebut gangguan afektif. Tapi kurang lebih dalam 5 tahun terakhir, gangguan afektif ini diubah namanya dengan gangguan mood. Yang paling utama dalam gangguan moodini adalah mood yang menurun atau tertekan yang disebut depresi, dan mood yang meningkat atau ekspansif yang disebut mania (manik). Baik mood yang menurun atau terdepresi dan mood yang meningkat bersifat graduil , suatu kontinuum dari keadaan normal ke bentuk yang jelas-jelas patologik. Pada beberapa individu gejala-gejalanya bisa disertai dengan ciri psikotik.

Tanda dan Gejala Depresi adalah keadaan emosional yang ditandai kesedihan yang sangat, perasaan bersalah dan tidak berharga, menarik diri dari orang lain, kehilangan minat untuk tidur, seks, serta hal-hal menyenangkan lainnya. Orang yang depresi mungkin:

a.Sulit konsentrasi, bicaranya pelan, kata-kata monoton, suara pelan

b.Memilih untuk sendirian dan berdiam diri; atau justru tidak bisa diam

c.Sulit menemukan solusi permasalahan

Klasifikasi

Gangguan mood berbeda dalam hal manifestasi klinik, perjalanan penyakit, genetik, dan respons pengobatan. Kondisi ini dibedakan satu sama lain berdasarkan:

a.Ada tidaknya mania (bipolar atau unipolar);

b.Berat ringannya penyakit (mayor atau minor);

c.kondisi medik atau psikiatrik lain sebagai penyebab gangguan.

Kslasifikasi Ganguan Mood


  • Gangguan mood mayor : depresi mayor dan/ atau tanda-tanda gejala manik. Gangguan Bipolar I ( manik-depresi) – mania pada masa lalu atau saat ini ( dengan atau tanpa adanya depresi atau riwayat depresi). Gangguan Bipolar II – hipomania dan depresi mayor mesti ada saat ini atau pernah ada. Gangguan Depresi Mayor- hanya depresi berat saja.
  • Gangguan mood spesifik lainnya. Depresi minor dan/atau gejala-gejala dan tanda-tanda manik. Gangguan distimia – depresi saja. Gangguan siklotimia – depresi dan hipomanik saat atau baru saja berlalu (secara terus menerus selama 2 tahun).
  • Gangguan mood akibat kondisi medik umum dan gangguan mood akibat zat.
  • Gangguan penyesuaian dengan mood depresi : depresi yang disebabkan oleh stressor.
  • Gangguan mood akibat kondisi medik umum erbagai kondisi medik dapat secara langsung menimbulkan depresi mayor dan/atau sindrom manik. Walaupun demikian, penderita-penderita yang akan berkembang mengalami sindrom depresi tidak dapat kita prediksi. Beberapa penyakit mempunyai kecenderungan yang tinggi untuk menimbulkan depresi. Misalnya, sekitar 50% atau bahkan lebih penderita stroke mengalami depresi. Begitu pula dengan penderita kanker pankreas dan sindrom Cushing. Penyakit lain jarang yang menimbulkan depresi secara langsung. Hal ini berarti tidak semua kondisi medik umumdapat menimbulkan depresi atau manik. Gangguan mood sebagai reaksi terhadap penyakit tidak dapat dikategorikan sebagai gangguan mood akibat kondisi medik umum.
  • Depresi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun