Mohon tunggu...
Novi Damai Tambunan
Novi Damai Tambunan Mohon Tunggu... Teacher -

@ndtambunan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Catatan Perjalanan: Gn.Munara #JJS

29 Maret 2015   11:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:51 3340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Well, guys....

Kali ini gue mau menceritakan perjalanan ke Gunung Munara. Menurut beberapa informasi yang gue dapet sebelum melangkahkan kaki ke tempat ini, Gunung Munara (Situs Gunung Munara) memiliki ketinggian yang tidak lebih dari 1200Mdpl. Gunung Munara ini terletak di Rumpin, Kampung Sawah - Kabupaten Bogor. Jadi...lumayan deket kan dari Jakarta-Bekasi-Depok :p

Buat temen-temen yang pengen ngerasain naik gunung, tapi nggak berani jauh-jauh dari Jakarta, ditambah lagi nggak punya waktu yang cukup banyak...nah pas banget nih kesini tempatnya. *macam marketing-nya munara haha*


Sabtu, 28 Maret 2015

08.00 WIB

Bangunnnnnn pagi-pagi, dengan penuh semangat, langsung mandi, makan trus cusssss deh. Gue pergi kesini berdua sama temen gue yang sebelumnya juga udah pernah ke Munara. Berhubung rumah gue ada di planet sebelah (re: bekasi), alhasil gue harus berangkat lebih cepet daripada temen gue karena kami janjian jam 9 di Stasiun Depok Baru. Dari Stasiun Bekasi ke Stasiun Depok Baru gue naik KRL Bekasi --> Jakarta Kota, transit di Stasiun Manggarai --> Bogor/Depok, turun di stasiun Depok Baru.

KRL Bekasi-Depok Baru (Rp. 4.000,-)

Gue masih nunggu....

menunggu...

dan

menunggu....

Tiba-tiba temen gue ngabarin kalo doi baru bangun. WHATTT?????

(singkat cerita)

12.30 WIB

Kami memulai perjalanan ini dari Stasiun Depok baru ke Munara dengan naik angkot. Kami naik angkot berwarna biru dengan angka 03 tujuan Parung. Angkot ini akan mengantar sampai Pasar parung sebagai tujuan akhir. Karena jaraknya jauh, ditambah kota depok yang macet di siang hari, jadi mendingan banyak-banyak bawa tisu sama kipas ya :p

Angkot 03 Depok Baru - Pasar Parung (Rp. 10.000,-)

13.30 WIB

Tiba di Pasar Parung, kami turun dan kembali melanjutkan perjalanan dengan menaiki angkot berwarna biru (lagi). Cuma ini nggak ada angkanya. Nanti abang-abang angkotnya akan teriak-teriak kaya gini: "Rumpin...yo...rumpin...."

Nah kalo ada yang teriak kaya gitu, naik angkot itu langsung. jaraknya juga lumayan jauh, sekitar satu jam. Akan ada banyak jalanan yang rusak yang harus dilalui untuk menuju pintu masuk Gunung Munara. Kita bilang sama abangnya untuk di turunin di Plang Situs Gunung Munara.

Angkot Pasar Parung - Situs Gunung Munara (Rp.10.000,-)

14.30 WIB

Turun dari angkot, kami langsung masuk ke sebuah gang melewati rumah penduduk. Jalan dikit sekir 15 menit.

14.45 WIB

Kami tiba di pintu masuk Gunung Munara. Disana ada banyak warung makan, warung-warung kecil untuk membeli minuman, WC Umum, dan tempat parkir. Kalo bawa motor akan dikenakan biaya (Rp.5.000,-) untuk satu motor. Berhubung kami naik angkot, jadi nggak perlu bayar biaya parkir deh.

15.00 WIB

Kami memulai perjalanan dengan terlebih dahulu menghampiri pos pendaftaran, yang letaknya ada di sebelah kanan setelah gardu pintu masuk. Isi data disana dan membayar biaya retribusi.

Biaya pendaftaran /orang (Rp 5. 000,-)

Di Gunung Munara ada 3 Pos, yang setiap pos nya ada warung kecil. Jadi selowwww, bisa selonjoran, istirahat, duduk, bahkan minum sambil ngemil jajanan disana. HAHAHAA. Kalo capek, break aja dulu. Ngaso. Nyantai. HAHHAAA, udah mulai keliatan sih dari ketinggian segini.


142760192736962177
142760192736962177

View dari Pos 1 menuju pos 2 (Dokumentasi Pribadi)

16.00 WIB

Kami tiba di puncak munara, yangs aat itu sedang ramai dengan beberapa gerombolan muda-mudi. HAHAHAHAHAA rame pisan sampe mau naik aja kudu ngantri.

1427601638637806201
1427601638637806201

View dari Puncak Munara (Dokumentasi Pribadi)


Akhirnya kebayar juga :p Sebenernya agak ngeri juga sih manjatnya hahaaa mendingan nyeker dah mbak, mas :p

1427601718483527442
1427601718483527442

Tebing yang harus dipanjat dengan menggunakan tali (Dokumentasi Pribadi)

DAN AKHIRNYA....................

1427602033441139169
1427602033441139169

(Dokumentasi pribadi)

14276020721658672784
14276020721658672784

(Dokumentasi Pribadi)

1427602105576171639
1427602105576171639

(Dokumentasi Pribadi)

14276021332084126226
14276021332084126226

Saking girangnya (Dokumentasi pribadi)

14276021661742887175
14276021661742887175

(Dokumentasi pribadi)

14276022461987582039
14276022461987582039

Ternyata masih ada yang se-Ijo ini ya? HAHA harus dilestarikan (Dokumentasi Pribadi)

Sekarang yang jadi PR adalah, gimana cara turunnya????

14276023171647197639
14276023171647197639

Jalan mundur (Dokumentasi Pribadi)


Akhir kata saya mau mengucapkan...Terimakasih Munara, Ailopyu! :*

14276117281480513806
14276117281480513806

17.00 WIB

Udah nyampe lagi dibawah, langsung cus pulang karena kata warga setempat angkotnya cuma sampe jam setengah tujuh-an doang kalo mau ke Pasar Parung.

Udah gitu aja.

Sekian dan terimakasih~~~

SARAN :

1. Mendingan pake sepatu kesana, karena becek kalo ujan, trus licin dan banyak batu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun