Ketersediaan Lapangan Kerja Yang Masih Sangat Minim Untuk Lulusan SMA Sederajat
Â
Kenapa lapangan pekerjaan saat ini masih sangat minim untuk lulusan sederajat? Mengapa? Apa penyebab nya?
Hingga saat ini perusahaan perusahaan masih mengutamakan untuk pelamar pekerjaan yang sudah memiliki ijazah lulusan perguruan tinggi min D3 hingga S1, apa yang melatar belakangi itu semua? Alasannya mereka memilih itu semua berdasarkan pengetahuan yang luas akan dunia pekerjaan yang di dalami melalui Universitas. Lulusan lulusan SMA dan SMK semakin banyak dan semakin meningkat. Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menegaskan persoalan pengangguran di Indonesia bukan disebabkan minimnya ketersediaan lapangan kerja melainkan dipicu oleh ketimpangan "skill" atau keterampilan calon tenaga kerja.
Apalagi kondisi saat ini sedang susah susahnya untuk lapangan pekerjaan, pemerintah pun menjadi incara masyarakat karna semakin terbatasnya lowongan pekerjaan. Sangat miris melihat kondisi saat ini banyak dari kita yang tidak terpenuhi ekonomi nya karena tidak bisa bekerja yang layak dan baik. Tetapi ditengah kondisi pandemic sekarang banyak dari kita juga yang membuka usaha kecil kecilan sendiri mulai dari rumah hingga membuka booth dipinggir jalan.
Banyak perusahaan yang memberhentikan paksa karyawan nya karena masalah upah. Perusahaan tidak bisa memberikan gaji/pesangon kepada karyawan karena turunnya pemasukan sejak awal Covid-19. Sedangkan dikondisi saat ini sangat dibutuhkan seseorang yang memiliki pengetahuan dan skill yang memadai guna menginovasikan sesuatu yang dibutuhkan. Perindustrian saat ini membutuhkan seseorang yang memiliki hal tersebut dimana ditekuni melalui pendidikan tinggi baik D3-S1
Di dunia modern seperti sekarang ini banyak perkerajan yang digantikan oleh robot atau menggunakan teknologi yang kedua. Minimnya lapangan pekerjaan yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh pencari kerja yang jumlahnya jauh lebih banyak. Namun, lapangan kerja yang sedikit juga dipengaruhi oleh faktor minimnya pencipta lapangan kerja. Dalam hal ini yang dimaksud adalah orang-orang yang mau menjalankan usaha. Semakin banyak wirausaha di suatu negara, maka peluang terciptanya lapangan pekerjaan juga semakin meningkat. Pencipta lapangan kerja yang sedikit ini jadi satu satu nya faktor penyebab lapangan pekerjaan semakin sedikit di Indonesia.
Perkembangan teknologi sangat dituntut untuk mengembangkan skill di masing masing bidang semaksimal mungkin untuk mengembangkan perusahaan. Hal ini tidak dipelajari di SMA namun dipelajari di perguruan tinggi dengan jurusan masing masing. Kenapa dulu lowongan pekerjaan masih bisa menggunakan ijazah SMA? Karena kondisi perkembangan teknologi, ekonomi, dan teknis belum berkembang sepesat saat ini. Dan memang biasanya pola pikir lulusan SMA/SMK belum sebaik pemikiran yang telah menempuh perguruan tinggi oleh karena itu  perusahaan lebih memilih lulusan D3-S1
FAKTOR EKONOMI RENDAH, ini adalah salah satu faktor utama yang dialami oleh sebagian besar lulusan SMA/SMK, sebenarnya jika melihat angka persen pengangguran secara internasional Indonesia menduduki nilai persen pengangguran yang cukup rendah dibandingkan negara maju seperti Spanyol dan Prancis, namun angka ideal di suatu negara dapat dikatakan dan dapat termasuk kedalam kategori negara ideal nilai persen tingkat pengangguran nya adalah dibawah 3%.
Bukan berarti suatu negara dapat dikatakan ideal berdasarkan tingkat pengangguran nya, tetapi dilihat dari seberapa banyak negara yang menciptakan lapangan pekerjaan untuk para pengangguran setelah menempuh lulusan dari SMA.
Jika ditelaah lebih dalam, sarjana lulusan D3-S1 banyak yang tidak memahami apa pekerjaan yang diminati, apa skill yang dimiliki, apa keunggulan diri mereka sendiri. Nyata nya lulusan SMA/SMK sederajat banyak yang mempunyai skill lebih dari lulusan Universitas, karena biasanya lulusan SMA/SMK sudah lebih diajarkan untuk mendalami dunia pekerjaan dibandingkan lulusan Universitas.