Pemeliharaan Pohon Karet
Pohon karet dapat ditanam didataran rendah maupun didataran tinggi sekalipun, karena pohonnya yang kuat dan kokoh serta dapat hidup di sepanjang musim di Indonesia. Lingkungan di sekitar pohon karet harus sering di bersihkan dari rumput liar yang mengganggu proses pengambilan getah karet .Alat yang di gunakan pada proses pengambilan getah pohon karet yaitu pisau sadap karet sebagai penggores batang supaya menghasilkan getah, tempurung kelapa  sebagai tempat terkumpulnya getah, dan ember hasil panen getah.
Proses Pengambilan Getah Pada Pohon Karet Di Nias Barat
Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan tanaman yang dapat menghasilkan getah (lateks) dengan cara disadap kulit batangnya (Saputra et al., 2021).Getah yang ada pada pohon karet dapat diambil dengan menggunakan alat dalam Bahasa Nias yaitu "sodo"  yang artinya pisau sadap karet. Dengan menggores kulit pohon karet, maka pohon akan mengeluarkan getahnya dan membuat aliran getah supaya tepat jatuh pada tempatnya. Pohon karet biasanya dapat di sadap setiap hari dan pada hari tertentu ketika getah sudah terkumpul  dapat di panen dan dijual .
Nanas Muda Penyelamat Petani Getah Pohon Karet.
Penggunaan nanas sebagai koagulan alami pada getah pohon karet akan menghasilkan mutu getah yang terbaik dan tidak merugikan.(Achmad,dkk.2022). Nanas sangat penting bagi Masyarakat Nias karena manfaatnya pada getah karet, yaitu dapat mempercepat proses pembekuan getah dengan mengambil sari buah nanas dan menyemprotkannya pada tempurung kelapa atau wadah tempat terkumpulnya getah . Dengan adanya sari buah nanas petani tidak perlu cemas terhadap musim hujan yang menyebabkan kegagalan panen atau berkurangnya hasil getah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H