Di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat, pengusaha bisnis kuliner perlu untuk mengikuti perkembangan dengan tren terbaru, baik yang bersifat global maupun lokal. Namun, tren makanan bukan hanya sekedar mengikuti apa yang sedang viral melainkan dapat memberikan keuntungan jangka panjang yang signifikan jika dimanfaatkan dengan tepat. kali ini akan mengupas bagaimana tren makanan dapat memberikan dampak positif bagi bisnis kuliner, baik dalam hal pemasaran, inovasi produk, hingga strategi dalam berjualan.
Menurut Hall dan Sharples (2003:1) makanan adalah elemen penting dalam pengalaman wisata. Makanan merupakan sumber energi yang diperlukan oleh tubuh kita. Makanan bergizi sangat dibutuhkan tubuh sebagai energi. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral merupakan sumber energi dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Kualitas suatu makanan dapat dinilai dari rasa,tampilan dan juga kebersihan. Bahan makanan dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan dan menjadi ciri khas suatu kebudayaan atau penduduk di negara tertentu. beberapa contoh makanan khas dari negara lain di antaranya ada sushi dari Jepang, Pizza dari Italia, Kimbap dari Korea dan masih banyak lagi makanan-makanan khas dari negara lain.
Trend menurut KBBI atau kamus besar bahasa Indonesia adalah bentuk nominal yang berartikan ragam cara atau bentuk terbaru pada suatu waktu tertentu mulai dari pakaian, barang, hingga makanan. Dalam bahasa Inggris trend merupakan kata yang sudah tidak asing ditelinga kita, selain mendengar mungkin diantara kita pernah atau sering mengucapkan kata trend. Trend adalah segala sesuatu yang saat ini sedang di bicarakan, diperhatikan, digunakan atau dimanfaatkan oleh banyak masyarakat pada saat waktu tertentu. Dalam hal ini, tanda-tanda suatu objek sedang menjadi trend adalah jika disaat tersebut menjadi pusat pembicaraan, pusat perhatian dan sering sekali digunakan. Dan trend ini terjadi pada saat tertentu saja, karena trend mempunyai masa atau umur dimasyarakat.
Saat ini trend makanan dan minuman sudah sangat berkembang dari tahun ke tahun. tidak hanya produk makanan dan minuman lokal saja, di negara lain pun juga sudah mengikuti perkembangan dunia kuliner hingga berkembang pesat dengan didukung kemajuan teknologi. Banyak keanekaragaman makanan dan minuman dari daerah ataupun khas negara lain memicu terjadinya tren wisata kuliner di masyarakat lokal maupun internasional. Wisata kuliner bukan hanya untuk mengenal budaya dari beberapa negara lain, tapi juga untuk melakukan petualangan untuk mencoba berbagai kuliner bagi konsumen maupun masyarakat. Wisata Kuliner sudah sangat maju dengan didukung kemajuan teknologi melalui sosial media dapat membuat tempat makanan tersebut menjadi terkenal atau trend akibatnya banyak yang ingin datang untuk menikmati kuliner disana. Baik menjadi pelanggan tetap atau hanya sekedar berkunjung saja. Makanan yang sedang trend saat ini menjadi motivasi utama bagi wisatawan yang memilih tujuan mereka untuk mencoba kuliner tersebut. Pada februari 2018 , Menurut Kementerian Perindustrian melalui siaran pers mencatat sepanjang tahun 2018 industri makanan dan minuman mampu tumbuh sebesar 7,91 persen dan diperkirakan akan terus tumbuh di tahun berikutnya. ini menunjukkan prospek yang bagus bagi masyarakat khusus yang ingin membangun usaha di bidang kuliner. Untuk bisa terus membangun dan mengembangkan usaha di industri makanan dan minuman, calon pebisnis perlu mengikuti segala perubahan trend yang terus terjadi mulai dari adaptasi perubahan yang berhubungan dengan permintaan konsumen atau teknologi.
Di masa sekarang banyak sekali trend makanan dan minuman yang sedang banyak di minati masyarakat yaitu Coffee Shop, Siapa yang tidak pernah kelewatan untuk meminum secangkir kopi hangat atau pun dingin untuk menemani aktifitas sehari-hari? mayoritas masyarakat atau konsumen sangat menyukai kopi karena varian kopi yang mereka sering coba di antaranya ada americano (kopi pahit), Cappuchino (espresso dan susu), Mochaccino (kopi,susu,coklat). beberapa pengusaha memanfaatkan peluang tersebut karena bisa mendapat keuntungan yang besar dan bisnis tersebut bisa untuk jangka panjang, pelaku bisnis coffee shop biasanya
melakukan research dan rekomendasi kopi yang cocok untuk lidah masyarakat setempat mulai dari kalangan usia remaja hingga dewasa supaya produk minuman kopi mereka dapat dibeli oleh semua kalangan umur. Sudah banyak kedai-kedai kopi yang sering kita jumpai dengan memiliki ciri khas yang berbeda mulai dari view tempat kedai kopi, produk minuman kopi nya, pelayanannya, bahkan dengan kemajuan teknologi sekarang masyarakat atau konsumen sering memanfaatkan momen minum kopi dengan mengupload foto atau video lewat social media . Kadang tanpa disadari konsumen tersebut mempromosikan produk minuman kopi yang mereka beli di social media mereka dan sekarang sudah banyak yang mengakses sosial media, bisa saja mereka merekomendasikan minuman kopi tersebut dengan orang-orang terdekatnya.
 Selain Coffee Shop, ada trend makanan yang tidak kalah juga yaitu mie yang terbuat dari adonan tipis dan panjang yang telah digulung, dikeringkan, kemudian dimasak dalam air mendidih. Beberapa jenis mie yang dikonsumsi oleh masyarakat hingga mie tersebut kemudian bisa dijadikan cuan untuk pelaku bisnis ada ramen dan soba dari Jepang, Ramyeon dari korea, pasta dari Italia yang terakhir mie instan Samyang dari korea yang sempat booming dikalangan masyarakat pada saat itu. Banyak masyarakat menyukai mie karena rasanya yang begitu gurih dan lezat, banyak macam varian rasa, cara penyajiannya yang praktis dan mudah, harga terjangkau. Bahkan di negara Italia, pasta sebagai bahan pokok makanan sehari-hari mereka. Beberapa bisnis kuliner yang menjual makanan mie , biasanya ada yang membuka usahanya lewat booth kecil, menggunakan tenda untuk tempat makan di pinggir jalan. Kita dapat mengambil salah satu contoh di negara Korea, kebiasaan orang korea adalah berkumpul dengan keluarga atau orang terdekat di warung makan mie pinggir jalan dan menyantap mie dingin, apakah kalian tau di korea mie dingin tergolong ke dalam jenis mie yang paling dicari saat musim panas dan musim dingin serta variannya juga bermacam-macam dari yang berkuah hingga tidak berkuah salah satu jenis mie dinginnya adalah Naengmyeol, hidangan ini disajikan dengan telur rebus, acar lobak, dan timun. Seiring berjalannya Waktu, pelaku bisnis kuliner mie
melakukan perkembangan dan variasi dari mie yang mereka jual, bahkan banyak kebudayaan Korea yang sudah dikenal ke dunia internasional, Naengmyeon mendapat perhatian global. Restoran Korea yang tersebar di berbagai negara menjadi duta kuliner, memperkenalkan cita rasa unik dan sensasi sejuk naengmyeon kepada penikmat kuliner di seluruh dunia.
Pelaku bisnis kuliner bisa memanfaatkan teknologi informasi seperti sosial media untuk memperluas target pejualan dan menarik minat konsumen lokal ataupun luar negeri, tujuan dari penggunaan sosial media untuk si pelaku bisnis kuliner adalah meningkatkan penjualan makanan, mengurangi biaya promosi, dapat melakukan promosi kapan saja dan dimana saja , meningkatkan brand awareness yang dapat dicapai melalui strategi promosi. Namun akan tetapi untuk konsumen, media sosial dapat membuat konsumen salah memilih makanan karena adanya konten yang tidak sesuai fakta, seperti makanan yang dipromosikan sebagai "enak dan lezat" namun sebenarnya tidak sehat dan tidak enak. Untuk mengatasi hal tersebut, konsumen perlu lebih selektif dalam memilih rekomendasi makanan di media sosial. tahu kah kalian bagaimana masyarakat mengambil keputusan dalam memilih kuliner atau tempat makan dengan adanya sosial media?, pada saat mereka membuka sosial media dan mencari rekomendasi makanan yang mereka cari, mereka akan melihat beberapa hal diantaranya mulai dari rating, review pengunjung, view tempat makan, Harga menu hingga pilihan yang tersedia.
Dalam dunia bisnis kuliner yang kompetitif, mengikuti tren makanan yang sedang berkembang menjadi sangat penting bagi para pengusaha. Tren makanan tidak hanya berkaitan dengan apa yang sedang populer, tetapi juga bisa memberikan keuntungan jangka panjang jika dimanfaatkan dengan tepat. Melalui adaptasi terhadap tren global dan lokal, pelaku bisnis kuliner dapatm eningkatkan daya tarik produk mereka, melakukan inovasi, dan memperluas pasar dengan memanfaatkan teknologi seperti media sosial untuk memperkenalkan produk mereka ke khalayak yang lebih luas.
Salah satu contoh tren yang sukses saat ini adalah industri coffee shop, yang terus berkembang seiring dengan popularitas kopi di kalangan berbagai kalangan. Para pengusaha coffee shop memanfaatkan peluang ini dengan menawarkan varian kopi yang beragam dan menciptakan tempat yang nyaman untuk menarik pelanggan. Media sosial turut berperan penting dalam mempromosikan produk, di mana konsumen seringkali membagikan pengalaman mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan visibilitas bisnis tersebut. Dengan pendekatan ini, bisnis coffee shop dapat bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
Selain itu, tren mie juga menunjukkan potensi besar dalam industri kuliner, dengan berbagai jenis mie seperti ramen, soba, dan pasta yang digemari masyarakat global. Bisnis kuliner yang menawarkan variasi mie terus berinovasi untuk memenuhi selera konsumen dan memperkenalkan cita rasa khas dari berbagai negara. Seiring dengan globalisasi, kuliner Korea, seperti Naengmyeon, juga mendapatkan perhatian internasional, menunjukkan bagaimana kuliner lokal dapat menjadi tren global. Di tengah semua ini, penting bagi pengusaha kuliner untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai alat untuk meningkatkan brand awareness dan menarik konsumen baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H