Halo Kompasianer
 Kembali kita tulis tentang gunung. Alam memang selalu menjanjikan keindahannya salah satunya gunung. bagi saya gunung adalah karya indah sang pencipta yang selalu memanggil untuk kembali lagi dan lagi. pernah ga sih kamu kebayang kehujanan sampai delapan jam di gunung?
Ini pengalaman saya saat mendaki Gunung Sindoro, salah satu gunung yang masuk ke dalam triple S nya jawa tengah ya, Sumbing, Sindoro, dan Slamet. Gunung Sindoro terletak di Kabupaten Temanggung provinsi Jawa Tengah. Gunung Sindoro memiliki ketinggian puncak mencapai 3136 mdpl. Dinamakan guru Sindoro berasal dari kata Sansekerta Sundara yang artinya indah, bentuk lain untuk perempuan dari Sindoro adalah Sundari yang memiliki arti cantik.
Untuk mendaki gunung sindoro Kita dapat melewati beberapa jalur diantaranya Jalur basecamp Kledung dan via Alang Sewu. FYI Gunung Sindoro masih termasuk gunung berapi aktif loh kompasianer. Pendakian yang saya lakukan di Gunung Sindoro melalui via alang-alang Sewu, saya mendaki bersama tujuh orang teman.Â
Saat itu kami berangkat menuju basecamp alang-alang sewu yang berada di Temanggung setelah Dzuhur sekitar jam 02.00 siang. Belum sampai di basecamp kami juga ditemani oleh guyuran hujan yang mempersulit transportasi kami menuju ke basecamp. kami tiba di basecamp alang-alang Sewu tepat pada saat waktu magrib kami melakukan peristirahatan dan registrasi untuk mendaki.
Jam 09.00 tepat kami bersepakat untuk memulai perjalanan menapaki tanah hutan Sindoro. ada sebutan untuk para pendaki gunung sindoro yaitu Pajero Sindoro atau penjelajah Rimba Sindoro. Menuju kaki gunung ditawarkan jasa ojek trail yang memang jarak basecamp menuju pos 1 di kaki gunung cukup jauh. Biaya yang dikeluarkan untuk transportasi ojek ini sebesar Rp20.000 per orang dengan estimasi perjalanan kurang lebih 10 menit menggunakan motor.
Di tengah rintik gerimis malam kami berdoa untuk mendaki gunung sindoro. Siapa yang tidak berpikir macam-macam melewati hutan di gelap malam dengan posisi gerimis yang cukup lebat. Seperti pendakian Gunung lainnya kami juga melakukan istirahat ketika lelah sudah datang. Satu yang saya ingat di saat pendakian Saya sempat merasakan ngantuk yang begitu berat disertai mual dan itu bukan kondisi yang baik kami istirahat cukup lama karena hal itu.
Sekitar pukul 01.00 Kami sampai di sunrise Camp atau tempat untuk membangun tenda beristirahat. memang larangan untuk mendirikan tenda di atas ketinggian sunrise Camp. kami beres-beres makan dan setelah itu istirahat untuk besok pagi menjemput submit sunrise Gunung Sindoro.
Mungkin kurang hoki Saat itu cuaca tidak mendukung sehingga pagi kami bukan disambut sunrise tetapi disambut oleh gerimis. namun gerimis tidak menghalangi kami untuk melakukan submit ke Puncak latar Ombo atau Puncak Sindoro. perjalanan yang kami lakukan Memang agak kesiangan dibandingkan jadwal yang telah kami Tentukan.Â
Cuaca saat kami naik tidak terlalu buruk walaupun mendung gerimis tidak datang kembali sayangnya saat perjalanan pulang kami kembali lagi ditemani oleh bukan lagi gerimis tetapi hujan.
Perjalanan turun kami mulai jam 02.00 siang dengan badan yang sudah lelah lapar dan dingin yang saya pikirkan saat itu hanya pulang-pulang dan pulang. Banyak dari kami yang melepas alas kaki tapi jangan ditiru itu bukan pilihan yang baik. karena posisi saat itu sepatu sudah basah kuyup dan sangat licin, jas hujan kami kenakan walaupun tidak membantu.
Epic-nya yang saya lakukan adalah berselancar dari atas sampai bawah tanpa alat pengaman Jangan ditiru ya kompasianer hasil yang saya dapatkan kaki saya luka dan banyak lebam karena terbentur oleh batu-batuan yang saya tabrak. Saat perjalanan dingin hujan terasa menembus sampai tulang, Rek yang kami lewati Padahal cukup terjal dan masih Jalan Setapak tanah yang bila terkena air hujan sangat licin bayangkan tergelincir sedikit saja kami akan jatuh ke jurang.
Setelah melewati perjalanan kurang lebih 3 jam Kami sampai di sunrise Camp atau tenda kami. di situ kami langsung memasak makanan karena posisi memang penting dan sudah sangat lapar. saya yang biasanya tidak mau makan mie dengan nasi di situ saya makan dengan sangat lahap padahal mienya tidak asin. Selesai makan kami bersiap-siap untuk membereskan seluruh alat Camp termasuk membongkar tenda dan menata peralatan kembali ke dalam carrier, kemudian bergegas untuk kembali ke basecamp alang-alang Sewu.
Sambil masih Ditemani Hujan, kami melakukan perjalanan yang lebih jauh dari siang tadi ditambah posisi sudah memasuki waktu malam. benar-benar pengalaman yang tidak bisa terlupakan. ketika memasuki waktu magrib teman perempuan saya mengalami pingsan yang cukup mengkhawatirkan mungkin Faktor kedinginan dan rasa lelah dari siang tadi. akhirnya kami berhenti cukup lama sampai keadaan teman kami stabil.
Sekitar pukul 08:00 lebih akhirnya kami sampai di basecamp alang-alang Sewu rasa syukur tak henti-hentinya kami ucapkan kepada Tuhan. walaupun tidak begitu hoki mendapatkan view Indah Gunung Sindoro dengan background gunung Sumbing di depan perjalanan Gunung Sindoro ini tidak akan pernah terlupakan.Â
Lihat kami saat itu beberes kemudian langsung pulang menuju rumah. sayangnya Hujan tak kunjung berhenti dan kamu memutuskan untuk menginap satu malam di basecamp alang-alang Sewu. kami memutuskan untuk segera pulang kebetulan itu adalah hari Senin. karena kami berangkat pada weekend Sabtu Minggu.
Saya juga merasa heran dengan diri sendiri setelah melewati Perjalanan yang sangat melelahkan capek dingin dan ngantuk Di Pagi harinya setelah perjalanan jam Tiga pagi dari Temanggung menuju rumah Sampai jam 06.00 pagi saya masih berangkat sekolah.
Tidak ada cerita mistis dalam artikel ini,Tapi ini keren sih baik Terima kasih sudah membaca teman-teman.
