Mohon tunggu...
Novia Syahidah Rais
Novia Syahidah Rais Mohon Tunggu... Manajer Marketing & Komunikasi -

Bukan soal siapa kita, tapi ini soal apa yang kita tulis!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Fenomena Gamis Syar'i

3 November 2015   09:48 Diperbarui: 23 Januari 2017   16:06 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah bukan hal aneh lagi, baju-baju berbahan jersey telah menguasai pasar-pasar di Indonesia. Mulai dari tank top sampai hijab syar'i, semuanya berbahan jersey. Jenisnya pun bermacam-macam, ada yang jersey Korea, jersey lokal, jersey spandek dan sebagainya. Kenapa sih banyak orang menyukai bahan pakaian yang satu ini?

Kebanyakan alasannya adalah karena faktor peregangan. Jersey dapat meregang hingga 25 persen sepanjang sajiannya. Selain itu, bahan kain ini cenderung melekat pada tubuh. Bahan ini dianggap cocok digunakan untuk gaun atau dress, karena memanfaatkan karakteristiknya yang melekat atau pas di badan serta terlihat jatuh saat dipakai. Bahan jersey juga memiliki bermacam-macam warna dan pola yang sesuai dengan semua selera. Bahkan agar terlihat lebih fashionable, dipilih yang bahannya agak berat. Begitulah karakter bahan jersey ini.

Nah, fenomena hijab syar'i yang lagi booming saat ini juga tak lepas dari peran bahan jersey. Aneka warna, motif dan model hijab syar'i bisa ditemukan di pasar-pasar. Namun jangan lupa, karakter bahan jersey sendiri sebenarnya tidak begitu mendukung label 'hijab syar'i' itu sendiri karena sifatnya yang menempel di badan. Bahkan yang bahannya paling tebal pun masih tetap mencetak bentuk tubuh jika tak pandai-pandai menyiasati.

Saya pernah menulis di status FB saya, bahwa untuk memakai bahan jersey ini ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

1. Bentuk tubuh kita

Jika kita bertubuh subur dan ekstra, maka saran saya sebaiknya tidak usah memakai bahan jersey. Karena tubuh yang subur itu sangat berpotensi tercetak oleh bahan jersey. Kalau tetap keukeuh ingin pakai, carilah warna hitam atau warna gelap lainnya. Kalau bermotif carilah motif yang kecil-kecil. Cukup banyak saya mendapati para muslimah bertubuh subur menggunakan bahan jersey yang jangankan menutupi lekuk tubuh, malah (maaf) pakaian dalam pun ikut tercetak nyata.

2. Model pakaian

Model pakaian yang dikenakan juga sangat mempengaruhi. Hijab syar'i yang jelas-jelas model jilbabnya panjang, justru tak jarang semakin memperlihatkan lekuk tubuh terutama bagian dada. Karena sifat bahan jersey yang jatuh, maka makin panjang akan semakin mencetak tubuh. Jadi jangan berpikir begitu memakai jilbab panjang berarti pakaian kita sudah syar'i. Belum tentu! Karena syar'i itu tidak mencetak lekuk tubuh. Solusinya mungkin bisa dengan memakai jilbab double di dalamnya serta memakai pakaian dalaman yang cukup tebal. Jika tidak, sebaiknya bagi muslimah tidak usah menggunakan bahan jersey untuk keluar rumah.

3. Gerak tubuh

Ketika memakai baju berbahan jersey, jagalah agar gerak tubuh kita tidak membuat bahan jersey semakin menunjukkan karakternya yang lekat di badan. Merunduk, membungkuk, membusung, merupakan gerakan yang sangat rentan untuk menonjolkan bentuk tubuh. Saya sering melihat para muslimah yang memakai hijab syar'i, ketika ia membungkuk maka gamis dan jilbab panjang yang dipakainya tak mampu menutupi (maaf) pakaian dalamnya. Tidakkah ini memalukan buat muslimah?

4. Pertimbangkan memakai luaran

Jika kita sudah terlanjur punya dan memang suka dengan bahan jersey mungkin untuk menyiasatinya bisa dengan memakai luaran semacam rompi atau blazer dan sejenisnya. Ini utk menutupi tercetaknya bagian dada dan pinggul yang memang paling sensitif bagi muslimah.

Selain bahan jersey, ada lagi bahan yang sedang naik daun, yaitu ceruti. Ceruti ini mirip atau sejenis dengan chiffon. Kedua bahan ini memiliki karakter tipis, menerawang dan ringan sehingga banyak digunakan untuk gaun pesta, pengantin dan sejenisnya disebabkan kesan glamour yang ditimbulkan. Namun karakter bahan yang demikian itu kurang tepat juga digunakan untuk hijab syar'i. Sebab hijab syar'i itu tidak boleh memperlihatkan bentuk tubuh yang menerawang di balik kain yang kita pakai.

Tetep mau memakai juga?

Oke. Tapi pandai-pandailah menyiasatinya. Gunakan bahan dobelan di bagian dalam yang cukup tebal untuk menutupi terawangnya. Ingat, dua lapis bahan ceruti ini belum mampu menutupi aurat seorang muslimah secara syar'i karena dalam kondisi tertentu masih menerawang dan membentuk tubuh. Lebih disarankan bahan dobelannya bukan sesama ceruti tapi dari bahan lain yang lebih tebal.

Sekali lagi, saya sering melihat para muslimah memakai jilbab ceruti yang bahannya sudah didobel namun ketika ia bergerak aktif, lekuk tubuh dan (sekali lagi, maaf) pakaian dalam pun tetap terlihat. Sayang sekali niat kita menutup aurat secara syar'i akhirnya sia-sia akibat salah memilih busana.

Oke saudariku seiman, jangan terlalu menuruti fashion yang sedang berkembang karena belum tentu itu sesuai dengan karakter kita sebagai muslimah :-)

Salam hangat!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun