"Fascination is what keeps a writer going. To be able to write, a write has to be fascinated about a particular something that becomes the idea for the story" (halaman 42)
The Architecture of Love menceritakan kisah seorang penulis yang sedang mengalami writer's block bernama Raia. Dia sampai pergi ke New York demi mencari inspirasi untuknya menulis kembali sekaligus liburan. Hingga suatu saat ia bertemu dengan River, seorang arsitek yang sangat pelit dalam berbicara asal Jakarta yang "katanya" sedang berlibur pula.
Mereka bertemu pertama kali tanpa sengaja saat pesta tahun baru di Apartemen Aga, salah satu teman Erin (sahabat Raia). Hingga pertemuan-pertemuan tak sengaja mereka membuat mereka berteman. Kebersamaan mereka yang terlampau sering itu menumbuhkan perasaan baru. Sayangnya, perasaan itu berbenturan dengan masa lalu yang menorehkan luka di hati mereka.
Dalam novel ini juga menampilkan berbagai tempat yang ada di kota New York. Bagi kalian yang ingin berkunjung kesana, buku ini dapat dijadikan acuan karena mengingat betapa kupasnya penulis dalam menggambarkan berbagai keindahan kota di New York ditambah lagi dalam novel tersebut tersaji pula berbagai ilustrasi gambar River yang menambah poin plus bagi pembaca.
Konflik yang ada dalam novel ini dipaparkan sedikit demi sedikit oleh penulis sehingga membuat kita semakin penasaran dengan kelanjutan kisah para tokoh yang ada. Meskipun novel The Architecture of Love ditutup manis oleh penulis tetapi menurut saya bagian mereka terlalu sedikit dan kurang berkesan. Akan lebih baik jikalau penulis menambahkan lagi momen keduanya untuk menujukkan lebih sisi manis diantara keduanya.
Judul Buku          : The Architecture of Love
Penulis             : Ika Natassa    Â
Penerbit            : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun Terbit        : 2016  Â
Cetakan            : VII
ISBN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 978-602-03-2926-0 Â Â Â Â Â Â Â Â