Mohon tunggu...
Hay Nov
Hay Nov Mohon Tunggu... Mahasiswa - Supervisor Cleaning Service

Gemar bermain futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunci Pengasuhan Positif di Era Digital

23 April 2024   12:15 Diperbarui: 23 April 2024   12:15 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kehadiran teknologi digital telah mengubah lanskap pengasuhan anak secara signifikan. Orang tua di era digital dihadapkan pada tantangan baru dalam membimbing dan mendidik anak-anak mereka di tengah arus informasi yang tak terbatas dan akses mudah ke berbagai jenis konten online. Dalam menghadapi realitas ini, kunci utama untuk pengasuhan positif di era digital adalah kesadaran, keterlibatan, dan keseimbangan.Kehadiran teknologi digital telah mengubah lanskap pengasuhan anak secara signifikan. Orang tua di era digital dihadapkan pada tantangan baru dalam membimbing dan mendidik anak-anak mereka di tengah arus informasi yang tak terbatas dan akses mudah ke berbagai jenis konten online. Dalam menghadapi realitas ini, kunci utama untuk pengasuhan positif di era digital adalah kesadaran, keterlibatan, dan keseimbangan.

1. Kesadaran akan Tantangan dan Potensi Teknologi

Hal pertama yang harus orang tua miliki adalah kesadaran yang kuat akan tantangan dan potensi yang di tawarkan oleh teknologi digital. Orang tua perlu memahami resiko seperti konten yang tidak pantas, kecanduan teknologi, dan keamanan online. Namun, mereka juga harus mengakui menfaatnya dalam meningkatkan pembelajaran, kreativitas, dan konesivitas sosial anak-anak.

Seperti contoh Seorang ibu menyadari bahwa anaknya menghabiskan banyak waktu di media sosial dan game online. Dia menyadari bahwa anaknya mungkin terpapar risiko seperti konten yang tidak pantas dan kecanduan teknologi. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara mengelola penggunaan teknologi anaknya dan memastikan bahwa anaknya memiliki akses terbatas ke konten yang tidak pantas.

Inti permasalahan pada contoh tersebut adalah bagaimana orang tua dapat mengelola penggunaan teknologi anak-anak mereka dengan bijaksana di tengah banyaknya tantangan dan potensi yang ditawarkan oleh teknologi digital.

"Dengan kesadaran akan tantangan dan potensi teknologi, orang tua dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengelola penggunaan teknologi anak-anak mereka dengan bijaksana."

2. Keterlibatan Aktif dan Komunikasi Terbuka

Keterlibatan aktif orang tua dalam kehidupan digital anak-anak mereka sangat penting. Mereka perlu terlibat secara langsung dengan aktivitas online anak-anak, seperti mengawasi penggunaan gadget, membatasi waktu layar, dan memantau konten yang dikonsumsi. Komunikasi terbuka juga menjadi kunci, di mana anak-anak merasa nyaman untuk berbicara tentang pengalaman online mereka dan mendapatkan bimbingan dari orang tua.

Seperti contoh Seorang ayah secara rutin berdiskusi dengan anaknya tentang kegiatan online mereka. Dia terlibat dalam aktivitas online anaknya, seperti bermain game bersama atau menonton video YouTube bersama. Selain itu, dia memastikan bahwa anaknya merasa nyaman untuk membicarakan pengalaman online mereka, termasuk jika mereka menghadapi situasi yang membuat mereka tidak nyaman atau khawatir.

Inti permasalahan pada contoh tersebut adalah bagaimana orang tua dapat membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak mereka dalam konteks penggunaan teknologi.

"Dengan keterlibatan aktif dan komunikasi terbuka, orang tua dapat membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak mereka dan memberikan dukungan yang diperlukan dalam menghadapi tantangan online."

3. Membangun Etika Digital dan Kesadaran Diri

Orang tua harus menjadi model peran dalam membangun etika digital yang positif bagi anak-anak mereka. Ini melibatkan praktik-praktik seperti penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab, penghargaan terhadap privasi online, serta pentingnya memperlakukan orang lain dengan sopan di dunia maya. Selain itu, membantu anak-anak mengembangkan kesadaran diri tentang dampak penggunaan teknologi terhadap kesejahteraan mereka juga penting.

Seperti contoh Seorang orang tua mengajarkan anak-anaknya tentang pentingnya privasi online dan bagaimana cara menjaga informasi pribadi mereka tetap aman. Mereka berdiskusi tentang bagaimana cara menggunakan media sosial secara bertanggung jawab dan bagaimana memperlakukan orang lain dengan sopan dalam interaksi online. Orang tua ini juga mengawasi aktivitas online anak-anak mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak terlibat dalam perilaku yang tidak pantas.

Inti permasalahan pada contoh tersebut adalah bagaimana orang tua dapat membimbing anak-anak mereka dalam mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang perilaku online yang bertanggung jawab dan etis. Hal ini meliputi upaya untuk membentuk etika digital yang positif, seperti menjaga privasi online dan memperlakukan orang lain dengan sopan, serta meningkatkan kesadaran diri anak-anak tentang dampak penggunaan teknologi terhadap kesejahteraan diri mereka sendiri dan orang lain. Dengan membangun etika digital dan kesadaran diri, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menjadi pengguna yang bertanggung jawab dan empatik dalam lingkungan digital yang kompleks dan terus berkembang.

"Dengan membangun etika digital dan kesadaran diri, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menjadi pengguna yang bertanggung jawab dan berempati dalam dunia digital yang terus berkembang."

4. Menumbuhkan Keterampilan Kritis dan Kreatif

Pengasuhan positif di era digital juga memperhatikan pentingnya menumbuhkan keterampilan kritis dan kreatif pada anak-anak. Orang tua perlu mendorong anak-anak untuk menjadi pengguna yang cerdas dan kritis terhadap informasi online, serta memfasilitasi eksplorasi kreatif dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran dan ekspresi diri.

Seperti contoh Seorang orang tua menggalakkan anak-anaknya untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk pembelajaran dan kreativitas. Mereka mendorong anak-anak mereka untuk mencari informasi secara kritis di internet, memeriksa keandalan sumber-sumber informasi, dan mengeksplorasi berbagai jenis konten secara kreatif, seperti membuat video atau blog tentang topik yang menarik bagi mereka.

Inti permasalahan pada contoh tersebut adalah bagaimana orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi dunia digital dengan bijaksana dan produktif. Ini melibatkan upaya untuk mendorong anak-anak untuk mengembangkan kemampuan kritis, seperti evaluasi informasi online dan identifikasi sumber yang dapat dipercaya, serta menggalakkan kreativitas dalam penggunaan teknologi untuk pembelajaran dan ekspresi diri. Dengan menumbuhkan keterampilan kritis dan kreatif, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menjadi pengguna yang cerdas, kritis, dan berdaya dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital.

"Dengan menumbuhkan keterampilan kritis dan kreatif, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan kemampuan untuk menavigasi informasi online dengan bijaksana dan menggunakannya secara produktif untuk pengembangan pribadi."

5. Menjaga keseimbangan dan Kualitas Hidup

Terakhir, menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline sangat penting dalam pengasuhan positif di era digital. Orang tua perlu mengenalkan anak-anak pada aktivitas di luar layar, seperti olahraga, seni, dan interaksi sosial langsung. Mereka juga harus memastikan bahwa waktu bersama keluarga tetap diutamakan, tanpa gangguan dari teknologi.

Dengan kesadaran, keterlibatan, dan keseimbangan, orang tua dapat menjadi pengaruh positif yang kuat dalam membimbing anak-anak mereka melalui era digital yang terus berkembang. Ini bukan hanya tentang mengendalikan penggunaan teknologi, tetapi juga tentang membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan masyarakat secara luas.

Seperti contoh Seorang keluarga menetapkan aturan yang jelas tentang waktu layar dan waktu keluarga di rumah. Mereka mengalokasikan waktu tertentu setiap hari untuk bermain di luar, berolahraga bersama, atau melakukan kegiatan keluarga lainnya tanpa gangguan dari teknologi. Dengan demikian, mereka menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline serta memprioritaskan hubungan dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan

Inti permasalahan pada contoh tersebut adalah bagaimana orang tua dapat memastikan bahwa penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka tidak mengganggu keseimbangan antara kehidupan online dan offline, serta tidak mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan. Hal ini mencakup upaya untuk menetapkan batasan yang jelas terkait waktu layar, mengalokasikan waktu untuk kegiatan keluarga di luar layar, dan memprioritaskan interaksi sosial langsung serta aktivitas di luar ruangan. Dengan menjaga keseimbangan dan kualitas hidup, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan harmonis bagi anak-anak mereka, di mana teknologi digunakan sebagai alat yang mendukung, bukan menggantikan, pengalaman hidup yang berharga.

"Dengan menjaga keseimbangan dan kualitas hidup, orang tua dapat menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan harmonis, di mana waktu bersama keluarga dan kegiatan di luar layar memiliki nilai yang sama pentingnya dengan penggunaan teknologi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun