Ketiga proses tersebut harus dioptimalkan secara simultan dan juga harus saling mendukung agar anak bisa menyimpan kode, bentuk, dan nama huruf dengan lebih simpel. pendekatan multisensori ini melibatkan anak karena rangsangan yang masuk disini secara simultan terhadap sensasi visual, kinestetik, dan pendengaran akan disimpan dan bertahan lebih lama.
Kelebihan metode multisensori ialah bisa mengikutsertakan orang-orang menggunakan gaya belajar yang tidak sinkron-beda, contohnya beberapa orang menggunakan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.Â
Orang umumnya mengingat 10 jam menurut apa yang dibaca, 20 % apa yang dengar, 30 % apa yang lihat, 50 % apa yang dilihat, dengan pemrosesan multimodal bisa menurunkan kognitif menjadi informasi menurut modalitas yang tidak sinkron bisa lebih gampang disimpan pada memori jangka pendek dan dipakai buat membentuk representasi jangka panjang. Metode stimulasi literasi anak usia dini yang efektif adalah metode yang bersifat aktif dan partisipatif.
Model kegiatan literasi dengan stimulasi multisensory diantaranya, sensori visual dilakukan dengan memberikan stimulus berupa buku cerita, kartu huruf dan gambar yang dilihat anak secara langsung, auditori (telinga) yaitu dengan menggunakan digital storytelling, membacakan buku cerita bergambar yang menarik, nyanyian huruf dan angka, bermain harta karun dan tebak huruf.Â
Sensori kinestetik-taktil (gerakan tangan) dilakukan dengan membentuk huruf dan benda di sekitar menggunakan plastisin, menulis di atas plastisin, menyusun puzzle huruf dan angka dan menulis menggunakan media jelly zip lock, main lompat huruf.Â
Guru dan Orang tua bisa menerapkan pendekatan multisensory, dimana ini merupakan cara menyenangkan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak usia dini, karena anak diajak untuk merasakan, melihat, mendengar, membuat bunyi huruf dan mengasosiasikan bunyi tersebut dengan hal-hal yang mudah diingat, yaitu melalui cerita dan gerakan.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H