Tanda bahaya lainnya dari guru "red flag" adalah manipulasi atau penyalahgunaan kekuasaan. Guru yang menggunakan posisinya untuk mengendalikan murid melalui rasa takut atau tekanan emosional adalah indikator perilaku yang berbahaya.Â
Misalnya, memaksa murid untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka inginkan, atau menggunakan nilai dan penghargaan sebagai alat untuk mendapatkan kepatuhan atau untuk mengeksploitasi murid, adalah tindakan manipulatif yang perlu diwaspadai.
 Manipulasi juga bisa terjadi dalam bentuk favoritisme atau menggunakan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, seperti mengharuskan murid untuk melakukan tugas-tugas pribadi atau pekerjaan di luar sekolah untuk keuntungan pribadi guru.
6. Kurangnya Komitmen Terhadap Pengembangan Murid
Guru yang tidak peduli dengan pengembangan murid, baik secara akademis maupun pribadi, sering kali menunjukkan kurangnya minat atau dedikasi terhadap tugasnya. Ini bisa terlihat dari kurangnya upaya dalam menyampaikan materi dengan baik, atau ketidakpedulian terhadap prestasi dan perkembangan murid.Â
Sebagai contoh, guru yang tidak memberikan umpan balik yang konstruktif, atau tidak menanggapi kebutuhan khusus murid, bisa memengaruhi motivasi dan perkembangan murid secara keseluruhan.
7. Penyalahgunaan Waktu Kelas
Jika seorang guru sering menggunakan waktu kelas untuk kepentingan pribadi, misalnya, berbicara tentang masalah pribadinya, berlarut-larut dalam diskusi yang tidak relevan, atau tidak fokus dalam mengelola kelas. Hal ini dapat mengganggu pengalaman belajar murid. Guru yang tidak mengelola waktu kelas dengan efektif dapat merusak kesempatan murid untuk mendapatkan pembelajaran yang optimal.
Jika seseorang merasa telah menemukan guru dengan tanda-tanda "red flag", penting untuk melaporkan masalah tersebut kepada pihak sekolah, seperti kepala sekolah atau konselor. Selain itu, orang tua juga harus berperan aktif dengan memantau perkembangan anak di sekolah dan mendiskusikan masalah ini dengan pihak yang berwenang.Â
Pihak sekolah harus berkomitmen untuk menyediakan pelatihan yang tepat bagi guru dalam mengelola kelas secara profesional dan mengedepankan kesejahteraan murid. Program pelatihan sosial dan emosional juga penting untuk memastikan guru mampu menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul.
Penutup