Guru memegang peranan penting dalam membentuk masa depan murid. Sebagai pendidik, mereka bukan hanya mengajarkan pelajaran akademis, tetapi juga berfungsi sebagai panutan dan pembimbing dalam kehidupan sosial dan emosional murid.Â
Namun, seperti dalam profesi lainnya, ada juga "guru red flag" yaitu, guru yang menunjukkan perilaku atau sikap yang berpotensi merugikan atau membahayakan perkembangan murid.
Guru kok "Redflag"?
Istilah "red flag" sering digunakan untuk merujuk pada tanda atau indikasi adanya masalah atau bahaya potensial dalam suatu situasi. Dalam konteks dunia pendidikan, guru yang dikategorikan sebagai "red flag" merujuk pada pendidik yang menunjukkan perilaku atau sikap yang dapat merugikan murid, baik dari segi psikologis, emosional, sosial, atau bahkan fisik.Â
Hal ini bisa mencakup segala bentuk kekerasan, ketidakprofesionalan, perilaku manipulatif, atau bahkan bias yang dapat memengaruhi pengalaman belajar murid secara negatif. Guru yang memiliki tanda-tanda "red flag" seringkali sulit dikenali pada awalnya karena mereka mungkin tampak profesional di permukaan. Namun, semakin lama, perilaku mereka bisa menyebabkan dampak yang buruk bagi perkembangan dan kesejahteraan murid.
Emang Tanda Tandanya Gimana sih?
Ada beberapa tanda yang menunjukkan tentang guru "red flag". Mengenali tanda-tanda dari seorang guru yang dapat dianggap sebagai "red flag" adalah langkah pertama dalam melindungi murid dari dampak negatifnya. Berikut beberapa perilaku atau karakteristik yang dapat menjadi tanda seorang guru berpotensi menjadi "red flag":
1. Menggunakan Kekerasan Fisik atau Verbal
Tanda paling jelas dari seorang guru yang berisiko adalah yang menggunakan kekerasan fisik atau verbal terhadap murid. Ini bisa berupa pemukulan, dorongan, atau tindakan fisik lainnya yang menimbulkan rasa takut atau trauma pada murid.
 Selain itu, penghinaan, pelecehan verbal, atau kata-kata yang merendahkan harga diri murid, seperti menyebut mereka bodoh atau tidak berguna, juga termasuk dalam kategori ini. Kekerasan fisik atau verbal tidak hanya merusak fisik murid tetapi juga berdampak jangka panjang pada perkembangan emosional dan psikologis mereka.
2. Sikap Diskriminatif atau Bias