Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Pasanganmu Gak Mau Bales Chat? Ini Alasannya!

25 Mei 2017   15:01 Diperbarui: 25 Mei 2017   15:16 26211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Chat Pacar Hanya di Read"][/caption]

Saya tidak tahu darimana saya harus memulai tulisan ini. Saya sebagai perempuan dan juga sebagian dari perempuan lain pasti mengerti apa yang dirasakannya jika pesan dalam chat sosial media nya seperti WhatsApp, Line, BBM, dan sebagainya tidak dibalas oleh pasangannya yang paling disayangi. Alasan yang sering disampaikan oleh pasangan kita salah satunya adalah sibuk. Tapi apa dengan kesibukannya membuatnya tidak bisa memberikan waktu 1 menit untuk membalas pesan chat nya tersebut? Mungkin laki laki tersebut merasa terganggu akan pesan chat kita tersebut sehingga ia malas untuk membalasnya.

Banyak teman saya yang juga sebagai perempuan merasa galau gundah gulita ketika hal tersebut terjadi. Laki-laki harusnya sadar jika kalian melakukan itu kepada perempuan. Karena perempuan hanya ingin tahu kabar kalian disana. Perempuan melakukan itu karena mereka terlalu sayang kepada kalian, dan tidak ingin kehilangan kalian. Sadarlah. Dia tidak ingin mengganggumu dalam aktivitasmu. Dia hanya ingin membantumu jika kamu kesulitan. Dia hanya ingin mendapatkan perhatian setiap harinya. Perhatian lewat sosial media dalam berupa chat itu sudah sangat cukup jika tidak bisa melewati waktu untuk bersama setiap hari. Jika waktumu memang sudah terlalu sibuk untuk pekerjaanmu, waktu yang tersisa ketika istirahat dari pekerjaanmu bisa digunakan untuk membalas chat nya ataupun setelah pulang kerja bisa memberikan perhatian lebih kepada pasangannya, dengan memberikan hal romantis dalam chat dan bisa juga memberikan kejutan kecil ketika pulang dari kerjaan ke rumahnya agar tidak adanya pertengkaran setelah itu.

Perempuan sangat sensitif. Mereka tahu akan perubahan sekecil apapun dari pasangannya. Jika sudah memilihnya menjadi pasangannya, jangan membuatnya selalu berpikiran negatif ke kalian. Tidak dibalas chat nya saja dia pasti berpikiran negatif ke pasangannya tersebut. Pertanyaan yang sering ada dipikiran perempuan ketika chatnya tidak dibalas, seperti:

"Kenapa chat aku tidak dibalas? Jangan-jangan lagi berduaan sama perempuan lainnya?"

"Dilihat jam 16.00. Tapi kenapa chatku jam 12.30 tidak dibalas? Diread aja engga. Jangan-jangan lagi chattingan sama perempuan lain?"

"Kenapa chat aku cuma diread doang? Apa aku salah berbicara seperti itu? Atau apa dia udah bosan sama aku? Atau sudah ada perempuan yang lebih bikin bahagia daripada aku dalam chatan sama dia? Apa chat aku membosankan? Apa dia merasa terganggu dengan chat aku?"

Itu semua hanya contoh pikiran perempuan hanya dengan hal yang menurut laki-laki sepele yaitu chat tidak dibalas. Masih banyak pemikiran lain dari perempuan yang lainnya. Perempuan jika sudah sayang dengan laki-laki, sampai kapanpun sayang itu tidak akan berubah, kecuali jika pasangannya selingkuh, beberapa saat ketika pasangannya selingkuh akan hilang semua perasaannya ke pasangannya tersebut. Perempuan jika sudah sayang pun dia akan cerewet, tambah posesif, selalu ingin bertemu menghabiskan waktu berdua. Jika laki-laki merasa terganggu akan hal itu, bilang sejujurnya ke mereka, karena mereka tidak akan tahu jika tidak diberitahukan. Bukan dengan tidak membalas chat nya dan membuat perempuan menunggu. Jika memang sudah tidak tahan akan posesifnya dia, bilang dan putuskan dia secara baik baik bukan dengan berselingkuh dibelakangnya. Sekali lagi, perempuan mengganggumu itu karena dia sayang dan tidak ingin kehilangan. Untuk laki laki yang masih jomblo dan suka diganggu sama chat perempuan itu berarti dia ingin kamu jadi miliknya.

Untuk laki-laki yang baca ini, tulis di kolom komentar ya, kenapa kalian jarang membalas chat pasangan kalian jika kalian sudah lama berpacaran. Dan untuk perempuan, apa benar pengalaman di atas menjadi pengalamanmu juga? Jika tidak, berikan pengalamanmu ya di kolom komentar.

Salam penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun