Mohon tunggu...
novi ariesanthi
novi ariesanthi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswi yang memiliki rasa semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi, saya selalu tertarik untuk mempelajari hal-hal baru. Dengan sifat ceria dan antusias, saya senang terlibat dalam berbagai kegiatan yang menantang dan memberikan pengalaman baru. Selain itu, saya juga aktif berpartisipasi dalam organisasi ataupun komunitas yang mendukung pengembangan diri, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Setiap peluang adalah kesempatan untuk bertumbuh, berbagi, dan menciptakan dampak positif di sekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

AI dan Etika: Apa Yang Perlu diperhatikan ?

22 Desember 2024   00:01 Diperbarui: 28 Desember 2024   09:16 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Sumber : Dokumen Pribadi )

Otomatisasi dan PengangguranAI memiliki potensi untuk menggantikan pekerjaan manusia dalam skala besar. Studi dari Oxford Economics memprediksi bahwa hingga 20 juta pekerjaan manufaktur dapat hilang pada tahun 2030 akibat otomatisasi, menimbulkan tantangan sosial dan ekonomi yang signifikan.

Manfaat Memperhatikan Etika dalam AI

  1. Meningkatkan Kepercayaan PublikDengan memastikan AI digunakan secara etis, perusahaan dan pemerintah dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap teknologi ini. Sebuah survei oleh Pew Research Center menemukan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap AI menurun jika mereka merasa data pribadinya tidak aman.

  2. Mengurangi Risiko DiskriminasiDengan menghilangkan bias dalam algoritma, AI dapat digunakan untuk mendukung inklusivitas dan keadilan. Contohnya, alat rekrutmen berbasis AI dapat dirancang untuk mempromosikan keberagaman dengan menghapus faktor-faktor bias seperti jenis kelamin atau ras dari analisisnya.

  3. Memastikan Penggunaan yang AmanEtika membantu memastikan AI digunakan dengan cara yang tidak merugikan individu atau masyarakat. Dalam bidang kesehatan, misalnya, AI yang etis dapat meningkatkan diagnosis dan pengobatan tanpa melanggar privasi pasien.

Contoh Kasus Pelanggaran Etika AI

  1. Skandal Cambridge Analytica (2018)Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana data pribadi dapat disalahgunakan. Data dari 87 juta pengguna Facebook digunakan tanpa izin untuk memengaruhi pemilihan presiden AS 2016, menimbulkan kekhawatiran global tentang privasi dan transparansi.

  2. Sistem Pengenalan Wajah di ChinaPemerintah China menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk memantau dan mengawasi populasi, termasuk komunitas minoritas seperti Uighur. Teknologi ini menuai kritik karena dianggap melanggar privasi dan hak asasi manusia.

  3. Bias dalam Sistem Rekrutmen AmazonPada tahun 2018, Amazon menghentikan sistem rekrutmen berbasis AI setelah ditemukan bahwa algoritmanya bias terhadap perempuan. Sistem ini memberikan skor lebih rendah kepada kandidat perempuan karena dilatih menggunakan data historis yang didominasi oleh laki-laki.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan Etika AI

  1. Transparansi dalam AlgoritmaPerusahaan teknologi perlu memastikan bahwa algoritma mereka transparan dan dapat diaudit. Penggunaan teknologi Explainable AI (XAI) dapat membantu menjelaskan proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh AI.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
    Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun