Mohon tunggu...
novi ariesanthi
novi ariesanthi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswi yang memiliki rasa semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi, saya selalu tertarik untuk mempelajari hal-hal baru. Dengan sifat ceria dan antusias, saya senang terlibat dalam berbagai kegiatan yang menantang dan memberikan pengalaman baru. Selain itu, saya juga aktif berpartisipasi dalam organisasi ataupun komunitas yang mendukung pengembangan diri, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Setiap peluang adalah kesempatan untuk bertumbuh, berbagi, dan menciptakan dampak positif di sekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menurunnya Kemampuan Numerik Anak Masa Kini: Penyebab, Solusi, dan Pentingnya edukasi

23 November 2024   22:34 Diperbarui: 23 November 2024   22:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Kemampuan Numerik Anak Menurun?


Di era digital, kemampuan numerik anak-anak Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Data Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menunjukkan skor matematika siswa Indonesia menurun hingga 12 poin dibandingkan survei sebelumnya. 

Ini menunjukkan bahwa anak-anak mengalami kesulitan dalam memahami konsep dasar matematika, yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan problem-solving mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Menurunnya Kemampuan Numerik Anak Masa Kini: Penyebab, Solusi, dan Pentingnya Edukasi

Mengapa Kemampuan Numerik Anak Menurun?
Di era digital, kemampuan numerik anak-anak Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Data Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menunjukkan skor matematika siswa Indonesia menurun hingga 12 poin dibandingkan survei sebelumnya.

 Ini menunjukkan bahwa anak-anak mengalami kesulitan dalam memahami konsep dasar matematika, yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan problem-solving mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa faktor utama yang menjadi penyebab adalah:

Kualitas Pendidikan yang Tidak Merata: Banyak sekolah di daerah terpencil masih kekurangan guru berkualitas dan fasilitas yang memadai.

Kurikulum yang Kurang Relevan: Materi ajar terkadang terlalu teoretis dan sulit diterapkan pada kehidupan nyata.

Dampak Sosial-Ekonomi: Anak-anak dari keluarga kurang mampu sering kali memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi dan sumber belajar.

Budaya Teknologi: Ketergantungan pada kalkulator atau aplikasi menghitung, ditambah pengaruh media sosial, mengurangi waktu anak untuk belajar secara mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun