Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Misteri Telur Dadar dalam Puisi

28 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 28 Desember 2024   12:00 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pexels.com

Rumah tangga pasangan ini sungguh penuh dengan drama. Bahkan sejak awal keduanya berkenalan, selalu saja ada drama yang terselip di dalamnya.

"Aku benci puisimu!" ucap Angga sambil menghentakkan gelas kosongnya di meja samping kulkas.

Maya yang baru turun dari lantai dua, terlihat sudah rapi dengan penampilannya yang seperti mau pergi. Ia pun mendekat dan membuka kulkas untuk mengambil segelas kopi dinginnya, "Puisi? Puisi yang mana?" tanyanya santai.

"Yang kau tulis kemarin siang di buku resep."

Angga yang dulunya seperti batu nisan di kuburan, kini sudah seperti kebakaran jenggot. Sementara Maya, sambil meminum kopinya, masih bertanya dengan tenang, "Kenapa, cemburu?"

"Aku tak suka kau bawa-bawa telur dadar, May! Telur dadar itu kesukaanku."

"Suka-suka aku. Aku yang nulis kok!"

"Jangan sampai sejengkal pun puisi itu keluar dari dapur! Aku tak suka kau ungkit pacar masa lalumu itu di atas panggung!"

"Cemburu?"

"Dulu kau yang ngejar-ngejar aku, sekarang kelakuanmu seenak jidat." ujar Angga dengan nada kian meninggi. Sedang Maya meletakkan gelas kopinya di meja, dan mulai melangkah ke arah pintu keluar. "Eh May! Mau ke mana kau?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun