Karena beberapa alasan, tulisan ini harus tertunda selama dua bulan. Namun saya berharap, pembahasan ini tidak semata-mata dianggap sudah basi.
Pameran Flona (flora - fauna) yang berlangsung pada tanggal 5 Juli hingga 2 Agustus 2024 lalu di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, menampilkan berbagai pameran mulai dari tanaman hias dan buah, hewan peliharaan, kuliner nusantara, dan pertunjukan air mancur.
Dengan mengangkat tema Jakarta Global Hijau Mempesona, pameran ini sukses menyedot atensi masyarakat untuk berkunjung. Tak hanya sekadar menikmati pameran, bagi pecinta tanaman, kita dapat membeli jenis-jenis tanaman hias dan tanaman obat yang mungkin cukup sulit ditemukan di kios penjual tanaman.
Namun, ada beberapa hal yang ingin saya soroti terkait area pameran fauna. Sebagai pecinta hewan, saya sangat sedih melihat banyaknya hewan yang saat itu merasa kepanasan. Sebab tenda yang digunakan pada tiap stand memiliki material bahan yang tipis, sehingga tidak dapat menahan sinar matahari dengan sempurna.
Bahkan di area kandang domba (entah domba atau kambing, dibilang domba tapi bunyinya "Mbeeekk") di area ini tidak dilindungi oleh atap/ tenda. Sehingga hewan ini langsung terkena paparan sinar matahari yang menyengat di siang hari.
Dilihat dari bentuk dan model tenda stand pameran yang seragam, dapat saya perkirakan bahwa tenda stand sudah disediakan dari pihak penyelenggara atau pengelola acara.
Namun jikalau saya salah mengira, saya tetap berharap agar penggunaan tenda stand untuk area fauna dapat disesuaikan benar-benar dengan kondisi hewan-hewan yang dipamerkan.
Saya juga sempat melihat beberapa stand menggunakan kipas angin untuk mengademkan hewan-hewannya (kelinci, kucing, burung) yang tampak ngos-ngosan meski sudah disediakan wadah air minum di dekatnya.
Dan sepengetahuan saya, tidak semua stand fauna menggunakan kipas angin. Tampaknya, penggunaan kipas angin di dalam stand adalah inisiatif dari masing-masing peserta pameran/ pemilik stand, yang peduli dan mungkin mengkhawatirkan kondisi hewannya.
Padahal, dengan berkerumunnya orang-orang di area stand saja sudah membuat hewan-hewan tersebut tampak cukup stres. Lalu mengapa harus ditambah lagi dengan kondisi tenda yang kurang memadai.
Sangat besar harapan saya untuk pameran Flona di tahun-tahun yang akan datang, agar hewan-hewan yang dipamerkan mendapat perhatian yang jauh lebih baik lagi dari pihak penyelenggara/ pengelola acara, serta tentunya perhatian khusus dari para pesertanya sendiri.
Mulai dari tenda stand yang lebih memadai, ketersediaan alat sirkulasi udara yang baik dan perlengkapan lain yang menunjang. Sehingga, hewan-hewan dan para pengunjung sama-sama dapat merasakan kenyamanan selama pameran berlangsung.
Dari sekian banyak artikel tentang Pameran Flona 2024 yang menceritakan keseruan pameran ini, mungkin hanya artikel ini yang isinya mengkritik. Namun tak ada maksud lain, selain karena kritik ini murni datang dari hati nurani seorang pecinta hewan.
Dan untuk kita saling mengingatkan, maka perkenankan saya menutup tulisan ini dengan sebuah hadist, "Sayangilah siapa yang ada di muka bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh siapa saja yang ada di langit." (HR. At-Tirmidzi no. 1924).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H