Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Sedih yang Tersisa dari Pameran Flona 2024

14 Oktober 2024   18:55 Diperbarui: 15 Oktober 2024   11:48 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena beberapa alasan, tulisan ini harus tertunda selama dua bulan. Namun saya berharap, pembahasan ini tidak semata-mata dianggap sudah basi.

Pameran Flona (flora - fauna) yang berlangsung pada tanggal 5 Juli hingga 2 Agustus 2024 lalu di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, menampilkan berbagai pameran mulai dari tanaman hias dan buah, hewan peliharaan, kuliner nusantara, dan pertunjukan air mancur.

Dengan mengangkat tema Jakarta Global Hijau Mempesona, pameran ini sukses menyedot atensi masyarakat untuk berkunjung. Tak hanya sekadar menikmati pameran, bagi pecinta tanaman, kita dapat membeli jenis-jenis tanaman hias dan tanaman obat yang mungkin cukup sulit ditemukan di kios penjual tanaman.

Namun, ada beberapa hal yang ingin saya soroti terkait area pameran fauna. Sebagai pecinta hewan, saya sangat sedih melihat banyaknya hewan yang saat itu merasa kepanasan. Sebab tenda yang digunakan pada tiap stand memiliki material bahan yang tipis, sehingga tidak dapat menahan sinar matahari dengan sempurna.

bahan material tenda stand yang terlihat tipis | dokpri.
bahan material tenda stand yang terlihat tipis | dokpri.
Bahkan di area kandang domba (entah domba atau kambing, dibilang domba tapi bunyinya "Mbeeekk") di area ini tidak dilindungi oleh atap/ tenda. Sehingga hewan ini langsung terkena paparan sinar matahari yang menyengat di siang hari.

Dilihat dari bentuk dan model tenda stand pameran yang seragam, dapat saya perkirakan bahwa tenda stand sudah disediakan dari pihak penyelenggara atau pengelola acara.

Namun jikalau saya salah mengira, saya tetap berharap agar penggunaan tenda stand untuk area fauna dapat disesuaikan benar-benar dengan kondisi hewan-hewan yang dipamerkan.

Owl yang seperti sulit bernafas di bawah cuaca panas terik | dokpri.
Owl yang seperti sulit bernafas di bawah cuaca panas terik | dokpri.
Saya juga sempat melihat beberapa stand menggunakan kipas angin untuk mengademkan hewan-hewannya (kelinci, kucing, burung) yang tampak ngos-ngosan meski sudah disediakan wadah air minum di dekatnya.

Dan sepengetahuan saya, tidak semua stand fauna menggunakan kipas angin. Tampaknya, penggunaan kipas angin di dalam stand adalah inisiatif dari masing-masing peserta pameran/ pemilik stand, yang peduli dan mungkin mengkhawatirkan kondisi hewannya.

Padahal, dengan berkerumunnya orang-orang di area stand saja sudah membuat hewan-hewan tersebut tampak cukup stres. Lalu mengapa harus ditambah lagi dengan kondisi tenda yang kurang memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun