Bayu terdiam, ia merasakan sesuatu yang aneh tengah meronta di dalam dadanya. "Saya ngga janji hubungan kita bakal mudah, Nad. Tapi kalau kamu yakin, kita bisa coba jalanin dulu." ucap Bayu akhirnya.
Nadya pun tersenyum senang. Setelah hari itu, keduanya mulai sering terlihat bersama di sekolah. Tentu saja, gosip pun menyebar dengan cepat. Tapi Nadya tetap bersikap santai, tak menggubris komentar negatif mereka.
Tahun berlalu dengan cepat, kini Nadya telah lulus SMA dan melanjutkan kuliahnya. Hari-hari Nadya semakin sibuk dengan tugas, organisasi kampus, dan berbagai kegiatan sosial. Meski demikian, perasaannya terhadap Bayu tidak pernah pudar. Mereka tetap saling berkirim pesan, meskipun sudah jarang bertemu.
Sementara Bayu sudah bekerja di tempat lain. Pemuda itu kini bekerja di sebuah toko bangunan yang tak jauh dari sekolah tempat ayahnya bekerja.
Suatu petang, setelah beberapa bulan tak bertemu, Nadya memutuskan untuk mengunjungi Bayu di tempat kerjanya. Ia rindu berbicara langsung dengan pemuda yang selalu mengisi pikirannya.
Bayu sangat senang Nadya datang. Setelah pekerjaan Bayu selesai, mereka pun dapat berbincang, tertawa, dan berbagi ceritanya masing-masing. Bagi Nadya, yang terpenting saat ini adalah hubungannya dengan Bayu tetap berjalan dengan baik. Gadis itu tak mau pusing memikirkan bagaimana tanggapan keluarganya nanti.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H