Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah di Balik Villa Montclair

26 September 2024   15:46 Diperbarui: 26 September 2024   15:50 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pexels.com 

Alfa membersihkan debu dari foto itu. Itu adalah potret seorang wanita dengan mata yang dalam dan ekspresi misterius. "Rena Montclair," Alfa membaca tulisan di bawah foto.

Saat Alfa berusaha memahami potret itu, Sindy turun dengan tergesa-gesa. "Alfa, aku lihat sesuatu bergerak di luar jendela."

"Mungkin angin. Tapi, ayo kita cek!"

Mereka mendekati jendela dan melihat ke luar. Kabut semakin tebal, namun tak terlihat siapapun di sana. Alfa dan Sindy melanjutkan penjelajahan mereka, dan tiba-tiba mereka mendengar suara langkah kaki di lantai atas.

Lantas mereka menghampiri sumber suara itu. Di dalam kamar yang berada di lantai itu, mereka menemukan sebuah buku harian tua tergeletak di atas meja. Alfa membuka buku harian itu, dan tulisan tangan yang indah memulai kisah Rena Montclair.

"Selamat datang di rumahku," bunyi tulisan pertama, diikuti dengan cerita tentang hidup Rena dan cintanya yang tragis. Rena menceritakan bagaimana dia telah mencintai seorang pria, tapi pria itu menghilang dengan tiba-tiba, meninggalkannya dengan kesedihan yang mendalam.

Pintu kamar terdengar terbuka lebih lebar. Alfa dan Sindy menoleh dan melihat sosok wanita bergaun usang di ambang pintu dengan sorot mata yang dipenuhi kesedihan.

"Kamu....?" Sindy gemetar, sementara Alfa hanya tertegun.

Suara lirih wanita itu terdengar seperti angin malam. "Aku Rena. Aku terjebak di sini karena cintaku yang menghilang."

"Cintamu? Memangnya apa yang terjadi?"

"Cinta yang berakhir tragis. Lelaki yang ku cintai meninggalkanku tanpa kabar. Aku masih menunggu di sini, aku tidak pernah bisa pergi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun