Kasih sayang adalah sebuah rasa, atau merupakan naluri alamiah berupa kepedulian, perhatian, ingin melindungi, hingga rasa cinta terhadap sesama makhluk hidup. Terutama kepada sesama manusia, dan lebih jauh kasih sayang juga dapat dirasakan kepada hewan.
Tak sampai di situ, tak jarang manusia kerap merasakan kasih sayang dan rasa ingin menjaga terhadap benda mati yang merupakan favoritnya.
Manusia biasanya menyayangi benda mati sebab benda tersebut menyimpan nilai sejarah, kenangan atau cerita tersendiri. Namun, sejatinya manusia tak perlu alasan untuk menyayangi orang-orang terdekatnya. Sebab sudah semestinya dorongan untuk menyayangi muncul secara alamiah, meski dalam kondisi lain manusia membutuhkan proses untuk dapat menyayangi seseorang yang baru dikenalnya.
Pada tubuh manusia, terdapat hormon oksitosin, yang sering disebut sebagai hormon cinta. Karena hormon ini berkaitan dengan perasaan cinta, kasih sayang, emosi yang baik, dan keterikatan antarmanusia.
Hormon sendiri merupakan senyawa kimia yang dibutuhkan agar tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan optimal. Sehingga, kekurangan atau kelebihan hormon bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Kita semua tahu bahwa sesuatu hal yang dianggap kurang dan berlebihan pastinya akan menimbulkan akibat yang tidak baik. Begitu pula dengan kasih sayang.
Kendatipun menyayangi seseorang merupakan hal yang sangat baik dan bernilai positif, namun memberikan kasih sayang secara berlebihan justru dapat menimbulkan dampak negatif bagi orang yang menyayangi maupun bagi orang yang disayangi.
Namun, dalam tulisan kali ini yang akan kita bahas ialah dampak yang timbul pada seseorang yang kurang mendapatkan kasih sayang. Layaknya makanan dan minuman, kasih sayang adalah asupan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Pada orang dewasa, kasih sayang tak selalu harus diungkapkan dalam bentuk belaian, kecupan atau pelukan. Setiap orang memiliki beragam cara yang dianggap tepat untuk mewujudkan rasa kasih sayangnya.
Lain halnya untuk mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak, yang mana kecupan dan pelukan dari orang tua sangatlah dibutuhkan dalam mendukung tumbuh kembang mereka.
Saat seseorang kurang mendapatkan kasih sayang, hal tersebut akan mempengaruhi kinerja hormon oksitosin dalam tubuhnya, dan selanjutnya mempengaruhi kinerja hormon lain yang saling terkait untuk berproduksi.
Dalam kondisi kurang kasih sayang, produksi hormon dopamin dan serotonin akan berkurang. Sehingga akan menimbulkan gangguan mood seperti depresi dan kecemasan.
Secara logis hal tersebut sangat relevan dengan apa yang diungkapkan dari segi psikologis, bahwa seseorang yang kurang mendapatkan kasih sayang, seringkali mengalami rasa gelisah. Dan bahkan rasa gelisah tersebut dialami tanpa sebab yang pasti.
Tak hanya gelisah, seseorang yang kurang mendapat asupan kasih sayang kerap terlihat jarang tersenyum, bersifat tertutup bahkan kepada orang tua/ keluarganya, sering menghindari kontak mata, dan cenderung menarik diri dari interaksi sosial.
Mereka yang kurang kasih sayang, juga rentan mengalami rasa kesepian dan merasa tidak mendapat dukungan untuk mengembangkan dirinya.
Nah, buat kamu yang masih jomblo, apakah kamu sudah merasa cukup dengan kasih sayang yang diberikan oleh orang tua, keluarga dan sahabatmu? Semoga tetap bersemangat, dan mensyukuri keberadaan mereka yang selalu ada untukmu saat ini.(*)
Referensi :
https://www.alodokter.com/hormon-oksitosin-hormon-cinta-di-dalam-kehidupan-manusia
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-4-jenis-hormon-yang-mengatur-kesehatan-mental
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H