Disebut crab mentality sebagai suatu metafora dari kelakukan hewan kepiting, yang saat ditangkap dan disimpan di dalam ember berisi kepiting lain, ia tidak akan membiarkan kepiting lainnya lolos dari situasi tersebut. Saat salah satu kepiting berusaha untuk melepaskan diri, maka kepiting lainnya akan menahan dan menarik hingga kepiting tadi tidak bisa menyelamatkan diri.
Crab mentality kerap terjadi karena didorong oleh masalah emosional manusia yang cenderung memiliki sifat iri dan dengki pada orang lain. Serta rasa kompetitif yang terlalu tinggi di dalam diri.
Baginya, keberuntungan hanya boleh terjadi pada dirinya saja, sebab ia cenderung sangat egois. Berdasarkan penelitian mengenai perilaku manusia yang dijelaskan oleh National Library Of Medicine, dikatakan bahwa crab mentality terjadi karena rendahnya harga diri dan kepercayaan diri seseorang.
Secara logis, crab mentality dapat dihindari jika setiap manusia bersedia mengakui keunggulan orang lain, dan menjadikan pencapaian orang lain sebagai contoh dan pembelajaran. Serta tidak berusaha untuk mencegah orang lain memperoleh kesenangan.
Pada akhirnya, schadenfreude dan crab mentality adalah perilaku yang sama-sama bersifat biologis dan secara alamiah terdapat di dalam diri setiap manusia. Namun sifat alamiah ini dapat dikelola dengan baik, jika manusia mau berusaha untuk menerapkan setiap materi yang terdapat dalam nilai agama dan pendidikan moral yang baik.(*)
_______________________
Referensi :
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20240720121849-33-556272/alasan-sebenarnya-kenapa-senang-saat-melihat-orang-lain-susah
https://new.yesdok.com/id/article/susah-melihat-orang-lain-senang-simak-gejala-crab-mentality
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H