Langit bersiap mengganti warna, menuju jingga di lukisan senja
Sepinya kopi mengendap lara, berteman rindu yang kian meronta
Setiap teguk pahit manis, kenangan indah terngiang di relung hati
Bayang wajah dan senyummu, bagai mimpi yang tak terganti
Ingin ku sampaikan rasa, dalam jarak tak terhingga
Meski raga tak bersatu, rasa kan selalu abadi bernafas dalam memori
Jadi karib di setiap senja, dalam secangkir kopi dan rindu yang tak terperi
Jakarta, 20 Juli 2024
Baca juga: Cerpen: Awan yang Kesepian
Baca juga: Hujan Bulan Juli
Baca juga: Cerpen: Gadis Manis di Depan Gereja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!