Ku dengar hujan juga singgah di sana
Menyapa lara lelaki yang tak kalah rapuh
Dipeluk rasa bersalah sebab ia tlah ingkar
Tiada hadir dengan segenggam hangat
Aroma tanah yang basah jadi saksi
Beri petuah penghapus lara sang lelaki
Jangan coba sembunyi lagi, titahnya
Matanya berbinar menatap sisa hujan
Tidurkan sejuta angan yang pernah ia beri
Alam pun membebaskannya dari satu dosa
Bogor, 13 Juli 2024
Puisi ini merupakan jawaban atas puisi Wanita di Jendela ~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Lara Tidur di Pangkuan
Baca juga: Tak Pernah Mati
Baca juga: Hujan Bulan Juli
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!