Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengapa Donat Hanya Punya Satu Lubang?

13 Juli 2024   10:15 Diperbarui: 13 Juli 2024   10:20 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : merdeka.com

Semalam aku gelisah, tak bisa tidur karena terus memikirkan jawaban atas pertanyaan yang tiba-tiba muncul di benakku. Mengapa donat hanya punya satu lubang?

Pasti kamu mau bilang, "Ada kok donat yang ngga bolong!"

Tepat sekali! Donat yang tidak memiliki lubang atau tidak bolong, disebut bomboloni. Tampilan donat tanpa lubang di tengah ini, merupakan donat isi yang berasal dari Italia.

Belum berhasil menemukan jawaban atas pertanyaanku, eh malah muncul donat tiga lubang di google. Donat ini disebut dengan Trinut, hasil karya seorang pemilik usaha bakery di London Utara, Inggris yang bernama Freeman.

sumber gambar : merdeka.com
sumber gambar : merdeka.com
Freeman mengungkap bahwa donat ini didesain sedemikian rupa untuk memudahkan orang yang memakannya. Tiga lubang di tengah donat ini, tepat sebagai tempat jari untuk memegang donat ketika memakannya.

Panganan yang membuatku tak bisa tidur semalam ini, ternyata memiliki catatan sejarah yang cukup panjang. Sejak pertengahan abad ke-19, orang Belanda sudah mempunyai tradisi membuat roti goreng. Dikenal dengan nama Oliekoeks atau kue minyak, roti -- atau donat ini awalnya hanya berbentuk bulat utuh dan digoreng.

Selanjutnya, tradisi membuat Oliekoeks terus dipertahankan ketika banyak orang Belanda bermigrasi ke Amerika Serikat khususnya Manhattan.

Namun, saat donat ini digoreng biasanya bagian tengahnya tetap mentah, sementara bagian lainnya dapat tergoreng sempurna. Hingga suatu ketika, donat ini sampai di tangan seorang pelaut kreatif yang bernama Kapten Hanson Gregory, ia pun mengembangkan sebuah ide dan mulai membuat inovasi donat dengan lubang di tengah.

Ide tersebut ternyata berhasil, keseluruhan sisi dalam donat akhirnya dapat matang sempurna. Maka ia mulai membuat donat yang sama sebagai bekal untuk perjalanannya. Tahun 1847 pun dicatat sebagai awal kepopuleran donat dengan lubang di tengah.

Sepanjang perjalanan sejarahnya di berbagai belahan dunia, akhirnya donat mampu bertahan dan tetap populer di semua kalangan hingga saat ini. Tak terlepas dari perkembangan zaman, donat pun tampil dengan beragam varian rasa dan bentuk. Tapi, sampai akhirnya mengantuk, aku tetap tak dapat menemukan jawaban atas pertanyaanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun