Ku dengar hujan mengatakan permisi
Pada wanita yang rapuh pagi tadi
Semalam kekasihnya tak datang
Membawa segenggam hangat yang diharap
Dedaunan basah jadi saksi
Mengintip setumpuk resah wanita itu
Yang coba sembunyi di balik tirai jendela
Mata sayunya berkedip manja
Menidurkan sejuta angan yang kandas
Tegar melanjutkan sisa nafasnya
Bogor, 10 Juli 2024
Baca juga: Tak Pernah Mati
Baca juga: Tersiksa Beda
Baca juga: Cerpen: Luka yang Terkuak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!