Sejak ditayangkan pada 13 Juni 2024, film layar lebar Ipar Adalah Maut telah berhasil menembus angka 4 juta penonton pada hari ke-20 penayangannya.
Memang apa bagusnya sih film ini? Kenapa pula harus ditonton? Sekedar menjawab rasa penasaran atau takut dibilang ngga update? Kembali kepada masing-masing orang, setiap orang pasti punya alasan tersendiri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Kalau aku sih, jujur sama sekali ngga tertarik.
Kisah perselingkuhan dengan ending yang sudah bisa ditebak. Persis drama kisah nyata di Indosiar yang tayang setiap hari. Lagi pula, kisah cinta terlarang antara suami dan ipar bukan hal yang pertama kali ku dengar. Jauh sebelum kisah ini menjadi viral di tiktok, sepupu ibuku sudah mengalaminya sendiri. Posisinya yang seperti Nisa saat itu, akhirnya membuat beliau menjadi single parent hingga saat ini.
Yang bikin aku males nonton film ini, Deva Mahenra si Bastian suami romantis dalam drama Tetangga Masa Gitu, harus berperan jadi tukang selingkuh di film ini. Benar-benar tuntutan peran yang tak menutup kemungkinan membuat fans-nya jadi ilfeel.
Bagiku pribadi, film ini akan jauh lebih menarik kalau saja di tengah-tengah adegan film, Aris berubah menjadi Ksatria Baja Hitam atau Rani berubah menjadi Saras 008. Dan ternyata, endingnya Nisa adalah Power Ranger Pink.
Tapi memang tak dipungkiri, kisah perselingkuhan akan selalu menarik untuk disimak. Aku pun masih sering tak sengaja menulis cerpen ataupun novel dengan mengangkat tema ini. Tapi kira-kira di mana daya tarik dari sebuah kisah perselingkuhan? Apa orang-orang begitu senang menyaksikan penderitaan orang yang diselingkuhi? Atau senang bisa menghujat habis-habisan posisi orang ke tiga?
Katanya, ada banyak sekali pelajaran atau hikmah yang bisa dipetik dari jalan cerita film ini. Dan salah satu pelajaran yang bisa ku petik adalah "kalau orang dekat bisa diajak selingkuh, ngapain nyari yang jauh?!" wkwk...
Tak sebatas itu, film ini bisa-bisa malah menginspirasi banyak orang buat nyobain selingkuh. Bukan cuma berlaku buat cowok, tapi cewek juga bisa selingkuh.
Meski begitu, semoga saja setiap orang yang sudah menonton film ini, bisa mengambil setiap makna positifnya dan bersikap bijak dengan selektif melihat apa yang patut dan tidak patut untuk dicontoh.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H