Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasih Berselimut Dusta (2)

2 Juli 2024   12:28 Diperbarui: 2 Juli 2024   15:46 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com

Viona tersenyum tipis saat sinar mentari pagi memantul di wajahnya. Seorang lelaki muda duduk di samping ranjangnya, masih setia menjaga wanita itu di hari ke limanya terbaring di rumah sakit.

Ilham namanya, lelaki itulah yang menyelamatkan Viona dari kecelakaan yang dirancang Tiara waktu itu. Tak hanya menyelamatkan nyawa Viona, Ilham yang merupakan seorang pelayan di restoran itu, juga melihat dan merekam aksi Tiara yang sedang merusak mobil Viona.

Meski Ilham datang cukup terlambat saat menyelamatkan Viona, tapi paling tidak nyawa wanita itu masih dapat tertolong.

Kini matahari kian meninggi, Viona telah menyelesaikan semua urusannya di rumah sakit.

"Aku hamil!" ucap Viona santai, sambil melempar sebuah amplop ke atas meja kerja Satrio.

Sementara lelaki itu membulatkan kedua matanya, tak percaya memandang Viona yang seolah telah bangkit dari kuburnya. Satrio mulai berkeringat dingin, tangannya gemetar meraih amplop di depan matanya.

Baca juga: Tersiksa Beda

Sedang Viona telah duduk dan bersedekap dada di hadapannya. "Aku ini orang baik, Mas! Tuhan ngga akan biarin aku mati konyol karena perbuatan istri kamu. Aku punya bukti kalau dia yang berusaha mencelakai aku."

"Maksud kamu apa Vi? Kamu mengancam aku?"

"Hahaha.. kamu merasa terancam? Terserah! Aku ke sini karna kamu patut tau, kalau aku mengandung anak kamu. Tapi jangan salah, aku ngga minta tanggung jawab kamu. Aku akan besarkan sendiri anak ini. Permisi!"

Viona pergi begitu saja, ia menangis sesenggukan di dalam mobil. Dan Ilham masih ada di sampingnya untuk menemani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun