Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gen Z dan Diabetes, Siapa yang Patut Disalahkan?

24 Juni 2024   07:57 Diperbarui: 24 Juni 2024   08:38 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diabetes telah menjadi masalah kesehatan yang signifikan di seluruh dunia, tak hanya di kalangan orang dewasa melainkan telah merambah hingga kalangan GenZ. Generasi Z, yang mencakup mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, telah menunjukkan peningkatan prevalensi diabetes, terutama diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 ialah suatu kondisi kronis yang mempengaruhi cara tubuh memproses gula darah (glukosa). Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau bahkan menolak insulin.

Di Indonesia, tahun 2021 merupakan tahun dengan jumlah diabetes terbanyak yang mencapai angka 19,5 juta. Kondisi ini memicu kekhawatiran karena diabetes termasuk golongan penyakit kronis yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.

Lantas siapa yang patut disalahkan atas kondisi yang menimpa kalangan GenZ ini? Ada beragam jawaban yang muncul di benak kita, namun ada baiknya kita menelusuri lebih dalam hal-hal yang melatar belakangi meningkatnya kasus diabetes di kalangan ini. 

Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya adalah :

1. Gaya Hidup Sedentari : Perkembangan teknologi memudahkan GenZ untuk menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar, baik itu komputer, ponsel, ataupun televisi. Aktivitas fisik yang minim meningkatkan risiko obesitas, merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Tak hanya itu, kemudahan akses untuk memesan makanan dan minuman cepat saji via online juga menjadi penyebabnya.

2. Pola Makan Tidak Sehat : Konsumsi makanan cepat saji dan minuman manis yang tinggi kalori dan rendah nutrisi tengah menjadi suatu kebiasaan yang sulit dikontrol. Menjamurnya coffee shop dan stan minuman kekinian turut disinyalir menjadi penyebab terbesar diabetes di kalangan GenZ. Pola makan seperti inilah yang dapat meningkatkan risiko resistensi insulin yang akhirnya menimbulkan masalah diabetes.

3. Kurang Pendidikan Tentang Kesehatan : Banyaknya GenZ yang kurang mendapat pendidikan kesehatan memadai, terutama tentang pentingnya diet seimbang dan keterkaitannya dengan aktivitas fisik.

Data dari berbagai studi menunjukkan adanya peningkatan prevalensi diabetes di kalangan remaja dan dewasa muda. Menurut American Diabetes Association, ada peningkatan signifikan dalam kasus diabetes tipe 2 di kalangan remaja dan dewasa muda dalam beberapa dekade terakhir.

Di Indonesia sendiri, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan tren yang serupa, dengan semakin banyaknya remaja yang didiagnosis dengan diabetes setiap tahunnya.

Pencegahan diabetes di kalangan GenZ memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi, mencakup perubahan gaya hidup, pendidikan serta dukungan dari berbagai pihak. Sebagai langkah pencegahan meningkatnya kasus diabetes di kalangan GenZ, maka beberapa langkah berikut dapat ditempuh :

1. Meningkatkan Aktivitas Fisik : Mendorong GenZ untuk lebih aktif secara fisik adalah langkah pertama. Bisa dimulai dengan aktivitas sederhana seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berolahraga. Pihak sekolah dan komunitas dapat ikut mendukung dengan menyediakan fasilitas yang meliputi kegiatan fisik.

2. Edukasi tentang Pola Makan Sehat : Pendidikan tentang nutrisi yang baik harus dimulai sejak dini. Orang tua dan sekolah berperan penting dalam mengedukasi tentang pentingnya makan makanan yang seimbang, mengurangi asupan gula, dan mengurangi atau menghindari makanan cepat saji.

3. Pemeriksaan Kesehatan Rutin : Pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu mendeteksi tanda-tanda awal diabetes sehingga dapat segera ditangani. GenZ harus memahami pentingnya pemeriksaan kesehatan dan bagaimana memantau kesehatan mereka sendiri.

Namun jika sudah terlanjur terindikasi diabetes, hal tersebut tentunya harus ditangani dengan pola hidup yang teratur dan terpantau. Mengatasi diabetes memerlukan komitmen jangka panjang dan dukungan yang berkelanjutan. Beberapa solusi yang dapat diterapkan di antaranya :

1. Program Intervensi Sekolah : Sekolah dapat mengimplementasikan program intervensi yang mengajarkan tentang pentingnya kesehatan dan nutrisi, serta menyediakan makanan sehat di kantin sekolah.

2. Kampanye Kesadaran Publik : Pemerintah dan organisasi kesehatan dapat meluncurkan kampanye kesadaran untuk menginformasikan masyarakat tentang risiko diabetes dan cara mencegahnya. Kampanye ini dapat mencakup iklan, seminar, dan tentunya melalui media sosial.

3. Akses ke Layanan Kesehatan : Memastikan GenZ memiliki akses yang mudah dan terjangkau ke layanan kesehatan adalah kunci untuk mendeteksi dini dan pengelolaan diabetes yang efektif. Hal ini termasuk akses ke dokter, ahli gizi, serta program manajemen diabetes.

4. Pendukung Teknologi : Menggunakan aplikasi kesehatan dan teknologi pelacak kebugaran, dapat membantu GenZ memantau aktivitas fisik dan asupan makanan mereka, serta mengingatkan mereka untuk tetap aktif dan mengkonsumsi makanan - minuman sehat.

Maka dengan pendekatan yang tepat, kita yakin bahwa diabetes di kalangan GenZ masih dapat dicegah dan dikelola dengan baik. Generasi yang lahir di atas GenZ turut berperan penting untuk memastikan generasi penerus ini dapat tumbuh sehat dan selalu produktif.(*)

Sumber:

https://www.jawapos.com/kesehatan/amp/014746595/generasi-z-marak-dikabarkan-terkena-diabetes-gaya-hidup-nongkrong-jadi-salah-satu-penyebabnya

https://www.merdeka.com/jateng/cara-mencegah-diabetes-di-usia-muda-gen-z-wajib-tahu-131759-mvk.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun