Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Waspada Breadcrumbing: Fenomena Hubungan Era Digital

16 Juni 2024   07:26 Diperbarui: 16 Juni 2024   07:46 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Breadcrumbing merupakan fenomena hubungan yang terjadi pada era digital. Istilah breadcrumbing digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang dalam hubungan interpersonal di era digital, terutama dalam konteks kencan online.

Istilah ini merujuk pada tindakan seseorang yang memberikan sinyal-sinyal kecil perhatian atau minat kepada orang lain, namun tidak pernah berkomitmen atau menunjukkan niat untuk membangun hubungan yang lebih serius. Istilah ini diambil dari analogi "breadcrumbs" atau remah-remah roti, yang menggambarkan tindakan menebar remah-remah kecil untuk menarik perhatian, tetapi tanpa memberikan arah atau tujuan yang jelas.

Breadcrumbing didefinisikan juga sebagai taktik seseorang yang memberikan harapan palsu melalui pesan, like di media sosial atau komentar yang ambigu.

Tujuannya adalah menjaga minat orang lain agar tetap ada di sekitar mereka, namun tanpa niatan untuk melangkah ke arah yang lebih serius. Misalnya, seseorang mungkin mengirimkan pesan bernada genit sesekali, mengomentari foto dengan pujian atau memberikan respons yang penuh harapan, namun tidak pernah mengajak untuk bertemu atau melanjutkan ke hubungan yang lebih serius.

Perilaku breadcrumbing bisa sangat merusak secara emosional bagi korban. Mereka sering kali merasa bingung, frustrasi dan tidak dihargai. Perasaan terus-menerus diberi harapan tetapi tidak pernah direalisasikan dapat menyebabkan stres emosional yang signifikan. Hal ini juga bisa berdampak pada harga diri dan kepercayaan diri seseorang, karena mereka merasa dipermainkan dan tidak dihargai secara serius.

Beberapa faktor yang memicu seseorang melakukan breadcrumbing ialah kebutuhan akan perhatian, ketidakmampuan untuk berkomitmen, atau hanya sekedar ingin menjaga beberapa hubungan terbuka tanpa benar-benar terikat pada satu orang. Dan di era digital ini, di mana komunikasi bisa dilakukan dengan sangat mudah melalui berbagai platform media sosial, maka perilaku ini tampaknya sudah menjadi semakin umum.

Tanda-tanda Breadcrumbing

1. Pesan Tidak Konsisten: Dia sering mengirim pesan ambigu atau genit, namun tidak konsisten dalam waktu berkomunikasi.

2. Janji Kosong: Dia sering berjanji untuk bertemu atau melakukan sesuatu bersama, namun justru dia sendiri yang selalu membatalkannya.

3. Interaksi di Media Sosial: Dia terasa lebih aktif saat berinteraksi melalui media sosial daripada bertemu secara langsung.

4. Respon Lambat: Dia merespon pesan dengan lambat atau bahkan tidak memprioritaskan komunikasinya dengan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun