Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ulang Tahun Kota Jakarta Sebentar Lagi, Masih Belum Bisa Move On

9 Juni 2024   19:25 Diperbarui: 9 Juni 2024   19:46 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cantiknya malam di pusat kota Jakarta | dokpri.

Tiga puluh tiga tahun yang lalu, untuk pertama kalinya aku menghembuskan nafas di dunia yang ada manis-manisnya ini, sekaligus untuk pertama kalinya aku berkenalan dengan kota Jakarta.

Samar ku coba mendengar apa yang dibicarakan oleh mereka yang ada di sekitarku. Setelah mencari tahu, aku pun menemukan jawaban bahwa aku berada dalam satu ruangan di sebuah rumah sakit di daerah Jakarta Timur, Budhi Asih namanya.

Beberapa hari kemudian, dalam hangat kebahagiaan keluargaku, mereka membawaku pulang ke kediaman kami di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Semenjak hari itu, semua hari ku lalui dengan penuh warna. Jakarta menjadi saksi di mana aku memulai petualangan hidupku, saat aku mulai merangkak, belajar berjalan dan menapaki setiap hariku dengan segala suka dukanya.

Dengan bertambahnya usiaku, cerita demi cerita mulai ku ukir di bawah romansa langit Jakarta. Aku mulai mengenal sekolah dan punya banyak teman baru, serta guru-guru pengajar yang tulus membagikan segala ilmu pengetahuan yang mereka punya.

Namun saat aku beranjak remaja, karena suatu hal kami memutuskan pindah ke Condet, Jakarta Timur. Di sanalah aku semakin akrab dengan kentalnya nuasana Betawi. Mengenal pohon salak Condet, kue kembang goyang, sampai nungguin tukang kue rangi lewat di depan rumah tiap sore. Temenan sama anak Betawi asli, Arab Condet dan berbagai suku lain yang bermukim di sana.

Pada 22 Juni mendatang, kota Jakarta akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-497, galau rasanya saat mengenang semua kisah masa laluku bersama kota ini.

Sejak dulu Pekan Raya Jakarta Kemayoran selalu jadi tuan rumah atas perayaan tahunan ini. Tapi, PRJ jamanku kecil tentu ngga seperti sekarang, jajanan rakyat harganya masih bisa dijangkau oleh semua kalangan. Sedangkan sekarang, suasananya saja sudah jauh berbeda. Pasti teman-teman bisa menilainya sendiri.

Kangen banget rasanya makan sate Padang tengah malem bareng keluarga di emperan depan apotek Jatinegara, ngadem sore di taman Suropati, jalan-jalan sama eyang kakung ke pasar rumput and pasar loak poncol.

Jajan di pasar senen, ke Ancol sendirian tengah siang bolong naik busway, nongkrong di sevel Matraman -- Hah! masih banyak banget kenangan yang benar-benar ngangenin. Walau sekarang semuanya masih bisa dijangkau dengan KRL, tapi tetap saja rasanya beda!

Kalau ingat enam tahun yang lalu, masih ngga rela sebenarnya harus ngerubah KTP Jakartaku jadi Bogor. Walaupun fotonya ngga berubah, statusnya belum berubah, tapi tetap saja alamatnya berubah. Hiks.. hiks..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun