Kau mengendap-endap dalam derap langkah ketukan not angka yang lembut
Bersembunyi di balik akar kuadrat layaknya bilangan imajiner yang tak mampu ku prediksi
Dan terkadang kau terselip di antara milyaran bilangan tak terhingga
Namun satu waktu kau muncul sebagai pengganti variabel X dan Y yang mengikat rasaku
Masih pantaskah ku letakkan percaya di bahumu, jika kau tetap tak mampu berlaku pasti seperti bilangan bulat?
Jangan pernah kembali, jika kau masih saja menjadi bilangan pecahan yang berdiri di depan, dan membagi rasamu pada banyak hati
Bogor, 14 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H