Pada tahun 2020 lalu, saya berhasil lolos diterima dalam program Prakerja gelombang ke lima. Untuk memanfaatkan saldo yang ada dalam kartu Prakerja, maka saya memilih beberapa kursus online yang sesuai dengan minat.
Dengan harapan melalui rangkaian kursus ini saya dapat memperdalam bidang tersebut, memiliki keahlian dasar dan juga sertifikat. Nantinya, semua keuntungan ini dapat dijadikan satu bekal untuk bekerja atau memulai usaha sendiri.
Dilatar belakangi kecintaan saya terhadap kopi, maka saya memutuskan memilih kursus dengan tema Belajar Bikin Kopi Kekinian ala Barista yang diselenggarakan oleh platform Skill Academy - Ruang Guru.
Dalam kursus ini, Skill Academy menggandeng Djoko Pamungkas sebagai mentornya. Beliau merupakan barista senior yang tentunya sangat berpengalaman dalam dunia racik-meracik kopi.
Djoko Pamungkas memulai karirnya menjadi barista untuk Lagani Coffee di Yogyakarta tahun 2011-2016. Kemudian, di tahun 2017 beliau pindah ke Jakarta dan menjadi barista di Gordi Coffee dan sempat menjadi head barista di Cliq Coffee & Kitchen.
Terbagi dalam beberapa sesi kursus, beliau banyak memaparkan teori dan praktik dalam kursus online yang dibandrol dengan harga 200ribuan ini. Di penghujung kursus, para peserta pun diberikan ujian semacam test uji kompetensi sebagai persyaratan untuk lulus dan menerima sertifikat.
Nah, jika teman-teman adalah seorang pecinta kopi, maka tidak ada salahnya mengetahui tentang seluk-beluk kopi meskipun tidak berniat menjadi seorang barista. Dalam artikel ini, saya akan membagikan sedikit pengetahuan yang saya dapatkan dari kursus ini.
Indonesia merupakan negara pengekspor sekaligus pengonsumsi kopi terbesar di dunia. Masyarakat Indonesia memiliki beragam varian minuman dengan bahan dasar kopi. Oleh karena itu, perkembangan bisnis kopi di Indonesia terbilang sangat pesat.
Hal ini terjadi karena didorong oleh faktor gaya hidup milenial dan peningkatan suplai serta kemudahan akses biji kopi bagi pebisnis lokal. Untuk itu, kita harus kenal nih dengan karakter biji kopi yang disebut Arabika dan Robusta. Nah, berikut ini adalah perbedaannya :
Biji Kopi Arabika :
- Bentuknya lonjong dan pipih
- Rendah kandungan kafein
- Harganya cenderung mahal
- Baik untuk seduhan langsung
Biji Kopi Robusta :
- Bentuknya bulat
- Tinggi kandungan kafein
- Harganya relatif murah
- Baik untuk penghasil espresso
Espresso sendiri adalah kopi yang dibuat dengan cara menggiling biji kopi hingga halus, lalu dipadatkan dan diseduh dengan tekanan tinggi serta suhu yang tinggi, sehingga menghasilkan ekstrak kopi yang kental.
Seduhan kopi berbahan dasar espresso yang umumnya populer di kedai-kedai kopi, di antaranya ialah :
1. Americano; Campuran espresso dengan air panas. Menghasilkan kopi hitam dengan rasa dan aroma yang kuat.
2. Latte Macchiato; Campuran espresso dengan air panas dan foam susu. Menghasilkan rasa kopi yang tetap dominan dibanding susu.
3. Cappuccino; Campuran espresso dengan susu plain dan macro foam. Dengan perbandingan masing-masing 1/3 dari ukuran gelas. Menghasilkan rasa kopi dan susu yang seimbang.
4. Caffe Latte; Campuran espresso dengan susu plain dengan perbandingan 1/3 espresso dan 2/3 susu plain, sehingga menghasilkan rasa susu yang sedikit lebih dominan.
Kemudian, jika teman-teman pernah mendengar istilah seperti V.60, mokapot, dripper dan french press maka semua itu merupakan jenis-jenis alat sekaligus metode yang digunakan dalam penyeduhan bubuk kopi langsung (tanpa espresso).
Sekarang sudah tahu dong, kira-kira kopi berbahan dasar espresso yang mana, yang sesuai dengan seleramu? Sekian yang dapat saya bagikan kali ini. Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan. Yuk ah, kita ngopi-ngopi cantik!
_____________________
Referensi : modul pembelajaran - materi kursus dari Skill Academy, ruang guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H