Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kisah Kasih di Atas Kopaja

23 April 2024   07:14 Diperbarui: 24 April 2024   05:52 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://www.flickr.com/photos/potograperperbusandjakarta/41839032762

Tapi akhirnya, kami tetap berkenalan meski tak lama kemudian aku harus turun lebih dulu. Sedangkan sekolah Rikky jaraknya masih cukup jauh.

Tidak ku sangka keesokan harinya kami bertemu lagi. Kami juga sempat mengobrol. Ternyata sebelumnya, ia selalu diantar sopir jika berangkat ke sekolah. Tapi belakangan ini, ia tidak ingin jadi anak mami lagi. Ia ingin pergi kemana pun seorang diri.

Saat ke lima kalinya pertemuan tak sengaja kami di bus Kopaja 57, ia meminta nomor telepon rumahku. Sejak saat itu kami semakin dekat, saling jatuh cinta dan mulai mengukir banyak cerita bersama.

Rasanya sangat manis, sangat-sangat manis sampai prestasiku di sekolah ikut melonjak naik. Karena keberadaan Rikky dapat membuatku berselera pada semua mata pelajaran.

Pacarku itu adalah siswa berprestasi yang sangat dikenal di sekolahnya. Tapi sayang, terkadang ia masih saja terlibat tawuran antar sekolah.

Hari ini, tanggal 12 Mei 1999 aku berada di depan pusaranya. Membelai lembut namanya yang tertulis di sana. Lewat doa dan air mata ini ku curahkan rasa rindu dan cintaku hanya padanya. Kalau saja hari itu ia bisa menahan diri untuk tidak ikut tawuran lagi, mungkin tahun ini kami bisa lulus bersama-sama.

Kamu pergi terlalu cepat, Rikky. Seratus hari sudah ku jalani hari tanpa mendengar suaramu lagi. Masihkah mungkin suatu hari nanti, kita bertemu di keabadian?(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun